Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia menegaskan bahwa Kemitraan Strategis ASEAN-Uni Eropa harus menghasilkan bentuk kolaborasi yang memberikan dampak nyata bagi kedua belah pihak.
“Kita tidak boleh berhenti pada diskusi tentang penyelarasan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan EU Strategy for Cooperation in the Indo-Pacific. Yang lebih penting adalah mewujudkan kerja sama yang konkret,” kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono menurut keterangan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Sabtu, 22 November 2025.
Pernyataan itu disampaikan Sugiono dalam ASEAN – EU Ministerial Luncheon di sela-sela EU Indo-Pacific Ministerial Forum yang berlangsung di Brussels, Belgia, Kamis, 20 November 2025.
Baca Juga: Menlu Sugiono Serukan Penguatan Sentralitas ASEAN di Tengah Dinamika Global
Indonesia, sebagai penggagas utama AOIP, mendorong visi strategis ASEAN untuk menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik melalui kerja sama yang inklusif dan respons konstruktif terhadap dinamika serta persaingan kekuatan besar yang berpotensi memengaruhi keamanan regional.
Menteri Luar Negeri Sugiono memberikan pernyataan pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/10/2025). (ANTARA)
Dalam forum tersebut, Sugiono juga menekankan pentingnya percepatan implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) untuk memperkuat keterbukaan pasar antara kedua kawasan, terutama di tengah meningkatnya praktik proteksionisme.
Perjanjian IEU CEPA sendiri telah ditandatangani pada 22 September 2025 di Bali oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič.
Kesepakatan ini membuka peluang perluasan akses ekspor Indonesia ke 27 negara anggota Uni Eropa melalui penghapusan tarif impor secara luas, dan dijadwalkan berlaku efektif pada 1 Januari 2027 setelah proses ratifikasi selesai.
Kemitraan ASEAN–UE yang dimulai sejak 1977 akan memasuki usia 50 tahun pada 2027. Status Kemitraan Strategis yang diberlakukan sejak 2020 menegaskan posisi Uni Eropa sebagai mitra utama ASEAN dalam memperkuat hubungan jangka panjang, menjaga stabilitas kawasan, dan mendorong pembangunan yang inklusif.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Kroasia Gordan Grlic-Radman di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Senin, 10 November 2025. /ANTARA/Nabil Ihsan. (Antara)