Hensa Nilai Prabowo Ingin Gibran Lebih Aktif Lewat Penugasan ke KTT G20

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2025, 15:20
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat berpidato dalam Silaturahmi Nasional Alumni Buntet Pesantren, di Lapangan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, Kamis 23 Oktober 2025. (ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Pres Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat berpidato dalam Silaturahmi Nasional Alumni Buntet Pesantren, di Lapangan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, Kamis 23 Oktober 2025. (ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Pres (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta -  Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai penugasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, mengandung sejumlah pesan politik yang ingin disampaikan Presiden Prabowo Subianto kepada publik.

Menurut Hensa, sapaan akrabnya, langkah tersebut dapat dibaca sebagai upaya Prabowo memberi ruang bagi Gibran untuk menunjukkan kapasitasnya di panggung internasional, terutama di tengah sorotan publik mengenai pengalaman sang wakil presiden yang dianggap masih terbatas.
"Prabowo kali ini terlihat seperti memberikan kesempatan kepada Gibran untuk membuktikan kualitasnya sebagai wakil presiden, yang selama ini publik pertanyakan," kata Hensa kepada wartawan.

Ia juga melihat penugasan ini mencerminkan keinginan Prabowo untuk menegaskan soliditas hubungan keduanya dalam memimpin pemerintahan yang baru berjalan sekitar satu tahun.

"Penugasan ini juga terlihat sebagai upaya Prabowo dalam meningkatkan citra pemerintahannya yang kompak," ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Tak Hadiri KTT G20, Seskab Teddy Beri Penjelasan

Lebih jauh, Hensa menilai Prabowo ingin memastikan bahwa Gibran tampil aktif dalam menjalankan fungsi-fungsinya sebagai wakil presiden, tidak hanya hadir dalam agenda-agenda seremonial semata.

"Prabowo bisa jadi juga ingin Gibran ikut sibuk mengurus Indonesia, selama ini kan publik menilai apa yang dikerjakan Gibran di luar seremonial itu tidak terlihat," ujarnya.

Meski demikian, Hensa memahami bahwa sebagian masyarakat masih mempertanyakan keputusan mengirim Gibran sebagai perwakilan Indonesia di KTT G20. Perbandingan kapasitas antara Prabowo dan Gibran, menurutnya, masih menjadi bahan pembicaraan publik.

"Wajar bila publik bertanya mengapa Gibran yang berangkat ke Afrika Selatan, karena selama ini publik menilai terdapat ketimpangan kualitas antara Prabowo dan Gibran dalam memimpin pemerintahan," pungkasnya. 

x|close