Serangan Terus Berlanjut, Lebih 100 Umat Kristen Dibunuh di Nigeria dalam 2 Minggu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 09:54
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Bendera Nigeria Bendera Nigeria (Pexels)

Ntvnews.id, Nigeria - Laporan terbaru International Society for Civil Liberties and Rule of Law (Intersociety) kembali menyoroti meningkatnya kekerasan terhadap umat Kristen di Nigeria, hanya dua minggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan negara itu sebagai Country of Particular Concern (CPC).

Dalam laporan yang dibagikan pada Senin, 17 November, organisasi tersebut mencatat bahwa serangan terhadap komunitas Kristen berlangsung tanpa henti antara 28 Oktober hingga 11 November. Selama dua minggu itu, sebanyak 101 umat Kristen, termasuk empat rohaniwan, tewas dibunuh kelompok Islamis.

Pada periode yang sama, 114 orang diculik, sementara enam gereja dijarah oleh berbagai kelompok jihadis di sejumlah wilayah Nigeria. Intersociety menggambarkan situasi yang semakin memburuk.

“Tidak ada tanda-tanda berakhirnya serangan terkoordinasi terhadap umat Kristen Nigeria yang tidak berdaya,” ujar para peneliti, dilansir aciafrica pada Kamis, 20 November 2025. 

Baca Juga: Viral Guru SMK Ubah Teks Pancasila Jadi Pancagila di Depan Siswa

Mereka menegaskan bahwa dalam rentang dua minggu tersebut, serangan yang dilakukan terutama oleh Militan Fulani Jihadis telah menyebabkan sedikitnya delapan rohaniwan Kristen menjadi korban penculikan dan pembunuhan, serta memaksa penghuni berbagai permukiman leluhur meninggalkan tanah mereka.

Sebagian besar kekerasan dilaporkan terjadi di Kaduna, Benue, Plateau, Taraba, dan Borno. Intersociety juga menyoroti meningkatnya serangan terhadap tempat ibadah.

“Tidak ada tanda-tanda berakhirnya serangan terkoordinasi pada tempat-tempat suci peribadatan Kristen dalam empat belas hari terakhir tersebut.”

Intersociety mengidentifikasi keberadaan 24 kelompok jihadis yang beroperasi di Nigeria. Mereka mencatat bahwa sejak 28 Oktober, 97 umat Kristen dibunuh oleh militan Fulani Jihadis, sementara Boko Haram membunuh empat lainnya di Kaduna, rata-rata tujuh korban per hari. Pada saat yang sama, delapan orang diculik setiap hari.

Data yang dipaparkan menunjukkan jumlah korban tersebar di berbagai wilayah, 34 tewas di Taraba, 22 di Plateau, 16 di Kaduna, 15 di Benue, empat di Borno, satu di Edo, serta tambahan “angka gelap” sebanyak sepuluh.

Baca Juga: Kementerian PU Perketat Pemantauan Infrastruktur Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Sementara kasus penculikan tercatat 50 di Kaduna, 30 di Taraba, enam di Plateau, enam di Benue, 12 di daerah Kogi dan Kwara, serta “angka gelap” sebesar sepuluh.

Intersociety juga menyebut sejumlah kelompok teror Islam menempati area hutan hujan yang didominasi umat Kristen, termasuk JNIM, kelompok yang dikenal aktif di Mali dan wilayah Sahel dan kini mengumumkan pembentukan brigade pertamanya di Nigeria.

Melihat eskalasi yang terus meningkat, para peneliti Intersociety mendesak pemerintah Nigeria untuk melakukan perombakan total pada kementerian pertahanannya, serta mengeluarkan perintah tegas kepada seluruh aparat keamanan, pertahanan, dan intelijen untuk menindak para pelaku kekerasan tersebut.

Mereka juga meminta pemerintah menekan para pemimpin Fulani agar menghentikan seluruh bentuk serangan terhadap komunitas Kristen, serta mengidentifikasi dan mengusir elemen jihadis yang bersembunyi di balik aktivitas penggembala ternak untuk melancarkan aksi teror terhadap warga sipil tak bersenjata dan properti mereka.

x|close