Geger! Dosen Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Hotel Bareng Anggota Polri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2025, 09:21
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi Meninggal Dunia Ilustrasi Meninggal Dunia (Instagram)

Ntvnews.id, Semarang - Seorang dosen universitas swasta di Semarang berinisial D (35) ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana di sebuah kos-hotel (kostel) kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin, 17 November 2025 pagi.

Peristiwa ini memicu tanya besar setelah diketahui bahwa korban ditemukan bersama seorang anggota Polri berpangkat AKBP berinisial B. Korban merupakan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang yang telah tinggal di kostel tersebut selama sekitar dua tahun.

Pada pagi kejadian, tubuh D ditemukan tergeletak telentang di lantai kamar. Ia sudah tidak bernapas ketika saksi utama, seorang pria berusia 56 tahun yang diduga anggota kepolisian, mencoba memeriksanya.

Baca Juga: Dubes RI: Pelaku Penganiayaan Brutal terhadap PMI di Malaysia Ternyata Berpendidikan

Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan bersama seorang pria yang tinggal satu kamar dengannya. Pria tersebut disebut sebagai anggota Polri berpangkat AKBP dan menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.

“Inisialnya D, usia 35 tahun. Dia berdua dengan seseorang, laki-laki. Mereka satu kamar,” ujar Nasoir, dalam keterangan resminya pada Selasa, 18 November 2025.

Meski demikian, pihak kepolisian belum memberikan penjelasan rinci terkait status pria tersebut, termasuk apakah ia memiliki hubungan tertentu dengan korban. Hingga kini, pria itu tidak diamankan, namun telah dimintai keterangan awal.

Sebelum meninggal, D disebut memiliki riwayat penyakit dan sempat menjalani perawatan medis. Tensi darahnya pernah mencapai 190, sementara gula darahnya mencapai angka 600. Pada malam sebelum kejadian, korban bahkan meminta tubuhnya diolesi minyak kayu putih.

Baca Juga: Kemehaj Pastikan Asrama Haji Siap Layani Jemaah untuk Musim Haji 2026

Ketika ditemukan, tidak terlihat adanya tanda kekerasan di tubuh korban, selain bekas infus dari pengobatan beberapa hari sebelumnya. Namun keluarganya tetap meminta proses medis dilakukan secara menyeluruh.

Penyidik Polsek Gajahmungkur memastikan bahwa pemeriksaan lanjutan, termasuk autopsi forensik, tengah berjalan. Proses ini menjadi krusial untuk menjawab dugaan publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar kostel tersebut dan apa peran sosok AKBP yang disebut berada bersama korban.

“Kami baru meminta keterangan terkait kronologi. Detail lainnya masih dalam pendalaman,” ujar Nasoir.

x|close