Ntvnews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya menyampaikan perkembangan terbaru terkait anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang menjadi pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta. Setelah menjalani operasi, pelaku kini telah sadar, tetapi kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menegaskan bahwa proses pemulihan pelaku masih berlangsung.
"ABH sudah dalam keadaan sadar tapi masih belum bisa untuk diminta keterangan karena masih tahap pemulihan pascaoperasi," ujar Budi dalam keterangan resminya yang dilansir pada Jumat, 14 November 2025.
Baca Juga: 20 Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat di 3 Rumah Sakit Jakarta
Dalam penyelidikan yang berjalan paralel, polisi telah memeriksa 46 siswa sebagai saksi. Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan observasi dari APSIFOR.
"Riksa saksi anak 46 orang paralel dengan giat observasi dari APSIFOR," jelas Budi.
Polisi juga menyita barang bukti dari tubuh pelaku yang dirawat di RS Islam Jakarta. Salah satu temuan yang mencolok adalah paku yang melekat pada tubuhnya.
"Sita BB dari tubuh korban di RSIJ (ada) paku yang melekat di tubuh korban," tambah Budi.
Sebelumnya, penyidik juga telah meminta keterangan dari ayah ABH. Pemeriksaan itu dilakukan dua hari sebelumnya, meski pihak kepolisian belum menyampaikan detail hasilnya.
"Sudah, 2 hari lalu," kata Budi.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Mobil di New Delhi Bertambah Jadi 12 Orang
Sementara itu, penanganan terhadap para korban ledakan masih terus berlangsung. Hingga Kamis kemarin, tercatat 20 siswa masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.
Tercatat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih sebanyak 13 pasien, kemudian di RS YARSI ada 6 pasien, serta di RS Polri Kramat Jati 1 pasien.
Pihak kepolisian memastikan proses pendalaman kasus tetap berjalan, termasuk pemeriksaan lanjutan terhadap pihak terkait setelah kondisi pelaku stabil.
Salah satu korban diduga tewas di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 7 November 2025. (Istimewa)