Istri Pegawai Pajak di Manokwari Ternyata Sempat Jadi Korban Mutilasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 20:36
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Kepolisian Resor Kota Manokwari menggelar konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan terhadap istri salah satu pegawai KPP Pratama Manokwari di Manokwari, Papua Barat, Rabu 12 November 2025. ANTARA/Fransiskus Salu Weking Kepolisian Resor Kota Manokwari menggelar konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan terhadap istri salah satu pegawai KPP Pratama Manokwari di Manokwari, Papua Barat, Rabu 12 November 2025. ANTARA/Fransiskus Salu Weking (Antara)

Ntvnews.id, Papua - Kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi terhadap AGT (38), istri seorang pegawai pajak di Manokwari, mengguncang publik Papua Barat. Perempuan itu ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Reremi, dengan potongan tubuhnya dibuang ke dalam septic tank rumah kosong.

Pelaku berinisial Yahya alias Gembul (29), seorang tukang bangunan yang sebelumnya bekerja di rumah kontrakan korban. Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi keji itu dilakukan lantaran pelaku terlilit kekalahan besar akibat judi online.

Kapolresta Manokwari, Kombes Pol Ongky Isgunawan, menjelaskan bahwa kejadian bermula pada Senin, 10 November 2025 sekitar pukul 10.00 WIT. Yahya datang ke kontrakan korban di Reremi dengan alasan ingin memperbaiki lantai dapur.

“Datang ke kontrakan korban dengan niat melakukan perampokan sekitar pukul 10.00 WIT. Pelaku beralasan ingin melihat keramik di dapur apakah sudah rusak, namun korban mengaku bahwa tidak, tetapi Yahya bersikeras ingin melihat langsung,” ujar Ongky dalam konferensi pers, dilansir Kamis, 13 November 2025. 

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Terancam Hukuman Mati

Karena sudah mengenal rumah korban, pelaku leluasa masuk ke dalam. Saat korban menolak permintaannya, Yahya menodongkan pisau. Ketika korban berteriak minta tolong, pelaku panik dan menyerang dengan membacok bagian dada.

“Korban kembali berteriak. Pelaku lantas membacok dada korban. Saat itu, pelaku meminta uang Rp 1 juta kepada korban,” lanjut Ongky.

Meski terluka parah, korban sempat melawan dan menggigit tangan pelaku sebelum akhirnya meninggal di tempat. Menurut Ongky, pelaku mulai merencanakan aksi itu setelah mengalami kekalahan dalam permainan judi online dua hari sebelumnya, tepatnya Sabtu, 8 November 2025.

Uang hasil kerja sebesar Rp 3,3 juta yang baru diterima Yahya ludes digunakan untuk berjudi. Dalam kondisi terdesak dan putus asa, ia kemudian memilih jalan kriminal dengan merampok rumah korban yang dikenalnya.

Usai membunuh, Yahya berusaha menghapus jejak dengan membersihkan darah di lokasi. Ia keluar rumah membeli kantong plastik, lalu membungkus jasad korban menggunakan plastik dan kain hitam.

Tidak hanya itu, pelaku juga mengambil barang-barang berharga milik korban, seperti telepon genggam, laptop, kamera, dan dompet. Dari telepon korban, ia bahkan memesan mobil rental untuk memindahkan jasad ke lokasi tempatnya bekerja—masih di kawasan Reremi.

Di lokasi itu, pelaku melakukan mutilasi terhadap tubuh korban dan membuang potongan tubuh ke dalam septic tank rumah kosong.

x|close