Hari Pertama COP30, Hashim Djojohadikusumo Resmikan Pembukaan Pavilion Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Nov 2025, 12:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua kiri) menunjukkan lokasi Pavilion Indonesia kepada Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo (kedua kanan) pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa ke-30 (COP30) di Belèm, Brasil, pada Senin 10 November 2025 waktu setempat.  ANTARA/Anita Permata Dewi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua kiri) menunjukkan lokasi Pavilion Indonesia kepada Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo (kedua kanan) pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa ke-30 (COP30) di Belèm, Brasil, pada Senin 10 November 2025 waktu setempat. ANTARA/Anita Permata Dewi (Antara)

Ntvnews.id, JBelém - Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, secara resmi meresmikan pembukaan Pavilion Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) yang berlangsung di Belém, Brasil, Senin 10 November 2025 waktu setempat.

"Saya baru membuka Pavilion Indonesia COP30 sebagai representatif masyarakat Indonesia, pemerintah Indonesia, terutama LSM, dan organisasi lainnya. Ini adalah tempat pertukaran pengalaman, pertukaran ide, untuk mewujudkan tujuan-tujuan mulia yang ditetapkan oleh dunia dan masyarakat dunia dalam Perjanjian Paris tahun 2015, ditegaskan lagi dalam perjanjian-perjanjian selanjutnya," kata Hashim Djojohadikusumo di Belém, Brasil, Senin 10 November 2025 waktu setempat.

Baca Juga: Hashim: Reboisasi 12 Juta Hektare Langkah Nyata Hadapi Krisis Iklim

Acara pembukaan Pavilion Indonesia tersebut ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Hashim Djojohadikusumo. Potongan tumpeng kemudian diberikan kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq sebagai bentuk simbolis penyerahan tanggung jawab penyelenggaraan Pavilion Indonesia di ajang COP30.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menuturkan bahwa kehadiran Pavilion Indonesia menjadi bentuk soft diplomacy Indonesia untuk menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

"Pada COP30 ini, selain berperan serta dalam hard diplomacy melalui sesi-sesi perundingan, Indonesia juga menampilkan soft diplomacy melalui Pavilion Indonesia," ujar Hanif Faisol Nurofiq.

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo: Transformasi Energi Indonesia Harus Bermanfaat untuk Semua

Lebih lanjut, Hanif mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan transaksi senilai Rp16 triliun dari perdagangan karbon berkualitas tinggi di berbagai sektor selama berlangsungnya konferensi tersebut.

"Kita harapkan sepulang dari Belém, Brasil, kita akan membawa pulang paling tidak Rp16 triliun dari perdagangan karbon," kata Menteri Hanif Faisol Nurofiq.

Ia menambahkan, perdagangan karbon itu akan difokuskan pada sektor berbasis alam dan sektor energi serta industri.

"Terutama di sektor alam, yaitu sektor forestry dan ocean. Kemudian di sektor tech-based dari sektor energi dan industri. Jadi dua sektor itu kita harapkan berkontribusi sampai di angka 90 juta ton CO2 dengan nilai transaksi kami perkirakan sampai Rp16 triliun," kata Hanif Faisol Nurofiq.

(Sumber : Antara)

x|close