Hashim: Reboisasi 12 Juta Hektare Langkah Nyata Hadapi Krisis Iklim

Ntvnews.id, Jakarta — Pemerintah Indonesia akan segera memulai program reboisasi atau reforestasi terhadap lahan seluas 12 juta hektare dalam beberapa tahun mendatang, dengan pendekatan yang menekankan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

"Indonesia sebagai negara kepulauan merasakan, menghayati bahaya dari perubahan iklim. Maka waktu itu Presiden Prabowo menegaskan kembali bahwa Indonesia akan segera memulai program reboisasi atau reforestasi dalam jumlah besar," ujar Utusan Khusus Presiden RI Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo dalam rapat koordinasi akhir menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Hashim menyampaikan bahwa langkah reforestasi seluas 12 juta hektare tersebut telah diungkapkan Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025.

Ia mengakui, melaksanakan penghijauan kembali di lahan seluas itu merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan waktu panjang serta koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Kehutanan.

Baca Juga: Di HUT ke-1 FORMAS, Hashim Djojohadikusumo: Kalau Ada Apa-apa Lapor Saya, Nanti Saya Lapor ke Presiden

Presiden Komisaris NTCORP dan Nusantara TV, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, memberikan cinderamata kepada Utusan Khusus Presiden RI untuk Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, dalam acara NTV CEO Awards 2024 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu malam, 4 (Nusantara TV)

"12 juta hektare dalam waktu tidak satu tahun atau dua tahun, tentu, tetapi kita harus mulai dan program yang kita tawarkan adalah program yang unik," jelasnya.

Lebih lanjut, Hashim menuturkan bahwa reforestasi tersebut akan mengusung konsep multiusaha atau multitanaman, sehingga manfaatnya tidak hanya berfokus pada pemulihan ekosistem hutan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Menurutnya, penanaman berbagai jenis pohon, termasuk pohon buah, tidak hanya akan mendukung kehidupan satwa liar agar dapat kembali ke habitat alaminya, tetapi juga memberi sumber penghasilan bagi warga sekitar kawasan hutan.

Program reboisasi berskala besar ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai target net sink sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Uses/FOLU) pada 2030, yaitu kondisi ketika tingkat penyerapan karbon melebihi jumlah emisi yang dihasilkan. (Sumber: Antara)