Pemerintah Susun Buku Sejarah Pahlawan Nasional dari Masa ke Masa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Nov 2025, 13:52
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon (dua kiri) memberikan pernyataan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 10 November 2025. (ANTARA/Andi Firdaus) Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon (dua kiri) memberikan pernyataan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 10 November 2025. (ANTARA/Andi Firdaus) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah menyusun buku sejarah mengenai para Pahlawan Nasional, lengkap dengan biografi masing-masing tokoh.

Ia menjelaskan, penyusunan buku tersebut dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Sosial, serta melibatkan para peneliti dan sejarawan untuk memastikan akurasi dan kelengkapan data.

"Kita sedang menyusun juga buku tentang para pahlawan dengan biografinya sendiri. Yang tadi kita sudah kerjasama dengan Kementerian Sosial, semua hasil penelitian dari tokoh-tokoh pahlawan itu, penelitian dari tokoh-tokoh ini, jadi tidak sembarangan gitu," ujar Fadli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Fadli menyampaikan bahwa buku sejarah tersebut akan memuat daftar dan kisah perjuangan para tokoh yang telah memperoleh gelar Pahlawan Nasional dari masa ke masa, mulai dari era pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo Subianto.

"Nanti kita akan membuat buku khusus tentang para pahlawan yang telah diberikan dari masa Presiden ke Presiden, dari zaman Bung Karno sampai sekarang zaman Pak Presiden Prabowo," jelasnya.

Baca Juga: Respons Pemerintah Soal Marsinah Jadi Pahlawan dan Kelanjutan Kasus Kematiannya

Terkait kekhawatiran mengenai penulisan ulang sejarah, Fadli menegaskan bahwa proses penyusunan buku ini dilakukan secara profesional oleh para ahli di bidang sejarah. Ia menilai, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang dilakukan di Istana Negara, Jakarta, tidak akan memengaruhi atau mengubah narasi sejarah yang sudah ada.

Menurutnya, hanya sejarawan dan peneliti yang memiliki kompetensi akademik yang dapat menulis dan menafsirkan sejarah.

Baca Juga: Fadli Zon Tegaskan Proses Seleksi 10 Pahlawan Nasional 2025 Melalui Kajian Panjang

"Yang bisa menulis sejarah adalah para sejarawan yang mempunyai pengetahuan tentang sejarah, riset, penelitian gitu ya. Jadi tidak bisa sembarangan juga dan itu adanya di perguruan-perguruan tinggi," kata Fadli.

Lebih lanjut, Fadli menyebut bahwa Kementerian Kebudayaan bersama para sejarawan dari berbagai perguruan tinggi akan terus melanjutkan penelitian terkait penulisan sejarah dan pengkajian terhadap tokoh-tokoh yang berpotensi memperoleh gelar Pahlawan Nasional di masa mendatang.

(Sumber : Antara)

x|close