Golkar Apresiasi Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Nov 2025, 13:12
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji. ANTARA/HO-Golkar. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji. ANTARA/HO-Golkar. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Kedua RI Soeharto serta sembilan tokoh bangsa lainnya, termasuk Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto, yang telah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Ke-2 RI Soeharto atau Pak Harto. Ini merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa dan negara Indonesia," kata Sarmuji dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 10 November 2025.

Sarmuji menilai, pemberian gelar tersebut tidak hanya menjadi bentuk penghargaan terhadap kiprah besar Pak Harto dalam membangun bangsa, tetapi juga sebagai pengakuan atas dedikasi dan perjuangannya sejak masa sebelum menjabat sebagai presiden.

"Pak Harto berperan penting, baik pada masa prakemerdekaan, pascakemerdekaan, maupun selama menjadi presiden yang memimpin pembangunan bangsa selama lebih dari tiga dekade," ujarnya.

Lebih lanjut, Sarmuji menyinggung hubungan erat Pak Harto dengan Partai Golkar, yang disebutnya sebagai penerus gagasan besar Bung Karno tentang golongan fungsional.
Ia menjelaskan, Pak Harto merupakan Dewan Pembina Golkar yang menanamkan semangat karya-kekaryaan dalam membangun Indonesia. Karena itu, menurutnya, warisan pemikiran dan karya Pak Harto masih terasa hingga saat ini.

Baca Juga: Keluarga Cendana Akan Ziarah ke Makam Soeharto Usai Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

"Pak Harto juga menerjemahkan pikiran Bung Karno dan yang melahirkan gagasan awal tentang 'Golongan Fungsional'. Konsep tersebut kemudian diwujudkan Soeharto menjadi 'Golongan Karya'," ujar Sarmuji.

Ia menambahkan, sejarah tidak boleh dilupakan karena ide besar tentang golongan fungsional berasal dari Bung Karno, sementara Pak Harto yang mewujudkannya menjadi kekuatan sosial-politik konkret melalui Golkar.

"Kita tidak boleh melupakan sejarah. Bung Karno adalah penggagas awal ide besar tentang golongan fungsional dan Pak Harto-lah yang merealisasikannya menjadi kekuatan sosial-politik yang konkret dalam bentuk Golkar," jelasnya.

Menurut Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI itu, penghargaan negara terhadap Soeharto juga menjadi pengingat bagi generasi penerus Golkar untuk meneladani semangat pengabdian dan kerja keras dalam membangun bangsa.

"Golkar lahir dari semangat pengabdian, bukan sekadar kekuasaan. Penganugerahan ini meneguhkan kembali akar ideologis dan historis Partai Golkar sebagai bagian dari perjalanan panjang bangsa Indonesia," katanya.

Baca Juga: Prabowo Serahkan Gelar Soeharto Pahlawan Nasional Kepada Mbak Tutut

Sarmuji juga menekankan bahwa Pak Harto telah meninggalkan jejak penting dalam sejarah pembangunan Indonesia.

"Pak Harto telah menorehkan jejak sejarah yang membentuk wajah Indonesia modern. Beliau bukan hanya membangun infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga mewariskan stabilitas dan tata kelola pembangunan yang menjadi fondasi bagi kemajuan Indonesia hari ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Sarmuji memandang bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh lain, termasuk Abdurrahman Wahid (Gus Dur), memiliki makna simbolik yang besar bagi bangsa.

"Ini adalah simbol rekonsiliasi nasional. Meskipun Gus Dur pernah membubarkan Golkar, mengingat jasanya yang juga besar bagi bangsa, Golkar mendukung dan ikut senang atas gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada Gus Dur," tuturnya.

(Sumber: Antara)

x|close