Ntvnews.id, Abuja - Para pemimpin agama Muslim dan Kristen di Nigeria menentang keras ancaman aksi militer yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap negara mereka. Mereka menilai pernyataan tersebut sebagai sikap yang “provokatif dan merusak” semangat persatuan nasional.
MDilansir dari Aljazair El Khabar, para tokoh lintas agama itu pada Minggu (Ahad) mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan bahwa retorika Trump berpotensi memicu ketegangan internal sekaligus memperkuat posisi kelompok-kelompok ekstremis di Nigeria negara dengan jumlah penduduk terbesar di Benua Afrika.
Nigeria selama ini dikenal memiliki komposisi penduduk yang hampir seimbang antara wilayah utara yang didominasi umat Muslim dan wilayah selatan yang mayoritas beragama Kristen. Kondisi tersebut kerap menimbulkan gesekan sosial yang menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Trump Tegaskan AS Boikot KTT G20 di Afrika Selatan, Ini Alasannya
Para pengamat memperingatkan bahwa komentar provokatif dari pihak asing seperti yang disampaikan Trump berisiko memperdalam jurang perpecahan di antara kelompok agama di Nigeria.
Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (ANTARA)
Sementara itu, klaim mengenai dugaan “genosida terhadap umat Kristen” di Nigeria yang belakangan beredar di media sosial telah menarik perhatian kelompok sayap kanan di Amerika Serikat dan Eropa, memperburuk persepsi terhadap situasi di negara tersebut.
Menanggapi hal itu, Presiden Nigeria Bola Tinubu membantah keras tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa kebebasan dan toleransi beragama merupakan bagian penting dari identitas kolektif bangsa Nigeria yang akan terus dijunjung tinggi.
Baca Juga: Trump Tegaskan AS Boikot KTT G20 di Afrika Selatan, Ini Alasannya
Dalam laporannya, El Khabar juga mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kelompok separatis di wilayah tenggara Nigeria telah berusaha menggunakan isu persekusi terhadap umat Kristen untuk mendukung agenda politik mereka.
Para pemimpin agama dari kedua komunitas tersebut kemudian menyerukan kepada para politisi dan pejabat asing agar tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat mengganggu stabilitas negara atau menghambat upaya yang tengah dijalankan pemerintah Nigeria dalam memperkuat persatuan dan perdamaian nasional.
Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan saat perjalanan ke Tokyo di pesawat Air Force One, Senin, 27 Oktober 2025. ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/agr (Antara)