Polisi Lanjutkan Pendampingan Psikososial bagi Korban Ledakan SMA 72 Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Nov 2025, 21:30
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri dan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya melanjutkan pendampingan psikososial dan pemulihan bagi korban ledakan SMA Negeri 72 Jakarta, Sabtu, 8 November 2025. (ANTARA/HO-Humas Polri) Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri dan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya melanjutkan pendampingan psikososial dan pemulihan bagi korban ledakan SMA Negeri 72 Jakarta, Sabtu, 8 November 2025. (ANTARA/HO-Humas Polri) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepolisian melalui Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri bersama Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya melanjutkan pendampingan psikososial dan pemulihan trauma bagi korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Budi Hermanto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan pada Sabtu, 8 November 2025 dilakukan di tiga lokasi utama, yaitu RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Yarsi Cempaka Putih, dan SMAN 72 Jakarta.

“Pendampingan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh korban dan keluarga mendapatkan dukungan psikologis yang cukup, seiring dengan proses penyelidikan yang masih berjalan intensif oleh tim gabungan,” ujar Budi.

Puluhan psikolog dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya turut dikerahkan untuk memberikan psychological first aid atau bantuan awal psikologis yang berfokus pada pemulihan emosi, peningkatan rasa aman, serta pengelolaan stres pascakejadian.

Baca Juga: Para Korban Ledakan SMAN 72 Masih Trauma

Di lingkungan sekolah, tim psikolog juga memberikan sesi konseling kepada kepala sekolah dan para guru yang terdampak secara emosional.

Budi menegaskan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memberikan pelayanan menyeluruh pascainsiden, sekaligus bentuk keseriusan Polda Metro Jaya dalam menangani seluruh aspek pascaledakan.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, 12 korban masih dirawat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, termasuk dua orang di unit perawatan intensif (ICU), sedangkan 29 korban lainnya telah dipulangkan. Sementara di RS Yarsi Cempaka Putih, masih terdapat 13 korban yang dirawat dan satu di antaranya berada di ICU, serta satu korban telah pulang.

“Di RS Pertamina Jaya, masih terdapat satu korban dirawat, sementara enam korban telah pulang,” imbuhnya.

Menurut Budi, beberapa keluarga korban menyampaikan bahwa anak-anak mereka masih membutuhkan pendampingan psikologis lanjutan setelah menjalani perawatan medis. Mereka berharap kegiatan belajar di sekolah dapat segera dilanjutkan dalam suasana yang aman dan nyaman.

Baca Juga: Mensos dan Gubernur DKI Kerja Kolaborasi Bantu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta

Bersamaan dengan itu, Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading juga melakukan perbaikan area sekolah yang terdampak ledakan agar para siswa tidak lagi menemukan bekas kejadian saat kegiatan belajar mengajar kembali dimulai.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa program pendampingan psikologis akan berlanjut hingga dua pekan ke depan.

“Tim psikolog Polri akan memberikan pelayanan trauma healing di lingkungan sekolah kepada seluruh siswa melalui kegiatan psikoedukasi, pendampingan psikososial, konseling, dan bila dibutuhkan juga psikoterapi,” katanya.

Langkah ini diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan emosional para siswa sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dengan tenang dan percaya diri.

Baca Juga: 2 Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat Intensif di RSIJ Cempaka Putih

Selain pendampingan psikologis dan proses penyelidikan, Polda Metro Jaya juga memastikan adanya koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan rumah sakit, dinas pendidikan, serta kementerian terkait agar penanganan medis dan psikososial berjalan seimbang dan terukur.

Budi turut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan.

Ia menegaskan, “Apabila masyarakat menemukan aktivitas atau benda yang mencurigakan, segera laporkan melalui layanan darurat 110 tanpa perlu datang langsung ke kantor polisi. Layanan pelaporan Polri kini telah berbasis digital dan modern, memungkinkan masyarakat memberikan informasi secara cepat dan aman. Partisipasi masyarakat menjadi bagian penting dalam mencegah terulangnya peristiwa serupa serta mewujudkan Jakarta yang aman dan tertib,” ujarnya.

(Sumber: Antara) 

x|close