Polisi Temukan Serbuk Diduga Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku SMAN 72 Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Nov 2025, 05:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Jumat 7 November 2025. ANTARA/Ilham Kausar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Jumat 7 November 2025. ANTARA/Ilham Kausar (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Aparat kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti penting saat menggeledah rumah terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025 siang.

"Terdapat sejumlah barang bukti yang disita polisi dari hasil penggeledahan itu. Salah satunya adalah serbuk yang diduga dijadikan pemicu ledakan di SMAN 72 Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Sabtu, 8 November 2025.

Kendati demikian, Budi belum dapat memastikan apakah serbuk tersebut benar-benar merupakan bahan yang digunakan untuk memicu ledakan.

"Untuk barang bukti tadi serbuk. Nanti kita sampaikan secara lengkap oleh Puslabfor. Karena memang secara investigasi ilmiah (scientific investigation), pelaksanaan pengolahan barang bukti ini kewenangan di Puslabfor. Nanti secara mereka-mereka yang memiliki keahlian di dalam hal ini," ujarnya.

Baca Juga: Kapolri: Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Semakin Membaik

Penggeledahan rumah terduga pelaku merupakan bagian dari rangkaian penyelidikan terkait kasus peledakan di SMAN 72 Jakarta. Proses ini dilakukan oleh berbagai satuan kerja kepolisian, mulai dari tim penanganan, sterilisasi lokasi kejadian, hingga olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain mencari petunjuk baru, penggeledahan dilakukan untuk menemukan kecocokan antara barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian dengan yang ada di rumah pelaku.

Anggota Polisi Militer Angkatan Laut dan Brimob Polri berjaga pasca terjadi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat 7 November 2025. ANTARA FOTO/Reno Esnir/sgd/foc. <b>(Antara)</b> Anggota Polisi Militer Angkatan Laut dan Brimob Polri berjaga pasca terjadi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat 7 November 2025. ANTARA FOTO/Reno Esnir/sgd/foc. (Antara)

"Penggeledahan ini dari alat bukti yang ditemukan di TKP. Merujuk untuk memilah persesuaian antara barang bukti pada saat penggeledahan dengan barang bukti yang ada di TKP," paparnya.

Meski sudah ditemukan beberapa bagian serbuk, polisi masih harus menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan kesamaan jenis antara serbuk yang ditemukan di TKP dan di rumah pelaku.

"Ada beberapa bagian (serbuk). Makanya ini harus dijelaskan apakah serbuk-serbuk tersebut cocok atau sesuai dengan yang ada di TKP kan harus uji lab," ucap Budi.

Budi menjelaskan bahwa pihaknya akan memaparkan secara menyeluruh hasil pemeriksaan barang bukti setelah seluruh proses penyelidikan selesai, termasuk penentuan motif di balik aksi peledakan tersebut.

Baca Juga: Pelaku Ledakan di SMAN 72 Korban Bullying? Ini Kata Polisi

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah mengonfirmasi adanya sejumlah barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian.

"Ditemukan beberapa bukti pendukung yang tentunya ini sedang kita kumpulkan. Ada tulisan, kemudian ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi terjadinya ledakan," kata Listyo di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Penyidik kini masih mengumpulkan catatan-catatan lain yang berkaitan dengan kasus ini, termasuk pemeriksaan terhadap media sosial dan lingkungan keluarga terduga pelaku.

Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 12.15 WIB di area kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut (AL), Kelapa Gading.

Berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terdengar saat khotbah Jumat sedang berlangsung, diikuti letusan kedua dari arah berbeda.
Insiden tersebut menyebabkan puluhan korban mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan, serta menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diduga merupakan siswa di sekolah tersebut. Ia disebut-sebut menjadi korban perundungan (bullying), yang kemungkinan besar menjadi motif di balik tindakannya.

Selain itu, di lokasi kejadian juga ditemukan sejumlah benda menyerupai senjata airsoft gun dan revolver. Setelah diperiksa, polisi memastikan bahwa senjata tersebut hanyalah mainan.

x|close