Puluhan Anak di Cakung Timur Sakit Diduga Akibat Uji Coba RDF Plant Rorotan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 13:46
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Operator eskavator memindahkan sampah ke mesin pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Selasa 25 Februari 2025. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt Operator eskavator memindahkan sampah ke mesin pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Selasa 25 Februari 2025. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 20 anak warga RT 18, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, dilaporkan mengalami gangguan kesehatan yang diduga berkaitan dengan uji coba operasional fasilitas pengolahan sampah Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan. Aktivitas uji coba tersebut disebut memicu pencemaran udara di kawasan sekitar.

“Benar, ada 20 warga saya yang mengalami berbagai penyakit akibat udara yang tercemar. Itu baru dari RT kami, belum termasuk wilayah lain,” ujar Ketua RT 18 Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, di Jakarta, Senin, 3 November 2025.

Menurut Wahyu, kasus ini mulai muncul sepanjang Oktober 2025, bertepatan dengan masa uji coba RDF Plant Rorotan. Ia menyebut warga, terutama anak-anak, mengalami sejumlah keluhan kesehatan seperti batuk pilek, sakit mata, muntah, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Dari pendataan yang dilakukan, 20 anak tersebut di antaranya NT (4), KN (2), YN (7 bulan), AX (9), KN (7), IR (6), MTW (9), RY (5), RS (4), AYK (6), ARK (3,5), DR (9), JS (7), KY (2), ARH (7 bulan), KL (2), AQL (4), AD (7), MS (3), dan KP. “Lima anak hingga hari ini masih dalam kondisi sakit,” ujarnya.

Baca Juga: DLH DKI Minta Warga Tak Khawatirkan RDF Plant Rorotan

Sebagian warga memilih melakukan pengobatan mandiri, sementara lainnya telah dibawa ke fasilitas kesehatan. Wahyu meminta pemerintah segera menindaklanjuti laporan ini karena dinilai berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat.

Sebelumnya, warga di sejumlah perumahan Jakarta Timur juga telah mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan sementara operasional RDF Plant Rorotan. Mereka menilai fasilitas tersebut belum memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menimbulkan pencemaran yang mengganggu kenyamanan lingkungan.

“Kami meminta RDF Plant Rorotan ditutup sampai ada perbaikan menyeluruh terhadap SOP dan pelaksanaan janji-janji saat uji coba, seperti menutup rapat gudang saat bongkar muat serta memastikan truk pengangkut sampah tertutup rapat agar air lindi tidak tercecer di jalan,” jelas Wahyu.

Ia menambahkan bahwa hingga kini operasional RDF Plant masih menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar, terutama terkait bau tidak sedap dan penurunan kualitas udara. “Kegiatan ini sudah mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat,” tegasnya.

(Sumber: Antara)

x|close