Ntvnews.id, Jakarta - Periode puncak musim hujan pada tahun 2025 mulai berlangsung. Hal ini diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, puncak musim hujan ini akan terus berlangsung hingga Februari 2026.
Walau begitu, periode puncak musim hujan di sejumlah wilayah Indonesia tidak dimulai dalam waktu yang sama. Ada daerah yang memulai musim hujan di bulan Agustus, September, bahkan Oktober.
Kendati sudah memasuki periode hujan, cuaca di pagi sampai siang hari cenderung terik. Tapi, hujan akan mulai turun pada sore hingga malam hari.
"Mulai hari ini, mulai November ini kita memasuki puncak musim hujan," ujar Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu, 1 November 2025.
Dwikorita mengungkapkan, sebelum memasuki puncak musim hujan, sejumlah wilayah sudah diguyur hujan lebat hingga sangat lebat. Intensitasnya mencapai 80-150 mm/hari.
"Cuaca ekstrem juga terpantau di sejumlah wilayah lain di Indonesia, antara lain di Sumatera Barat, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Bali, dan Kepulauan Riau," kata dia.
Selain itu, puncak musim hujan tahun ini juga dinilai berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apabila biasanya puncak musim hujan hanya berlangsung Desember sampai Januari, kali ini Indonesia akan diguyur hujan lebat hingga empat bulan lamanya.
"Ini relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya. Puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini. BIasanya Desember-Januari. Saat ini, mulai November hingga Februari yaitu November 2025 hingga Februari 2026," tuturnya.
Pola hujan akan bergerak dari arah barat ke timur. Sehingga, puncak musim hujan di Indonesia tidak serempak pada bulan November.
"Puncak musim hujan untuk wilayah Indonesia bagian barat November-Desember dan selanjutnya Indonesia tengah hingga timur di bulan Januari-Februari," kata dia.
Kendati sudah memasuki fase puncak, Dwikorita mengingatkan jika fase paling puncak dari musim hujan sebagian wilayah Indonesia, baru akan dimulai pada Desember 2025 hingga Januari 2026 mendatang.
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati. (YouTube)