KPK Telah Periksa Sejumlah Pihak Terkait Dugaan Korupsi Whoosh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Nov 2025, 07:05
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto kembali menaiki kereta cepat Whoosh menuju Stasiun Halim, Jakarta, dari Stasiun Padalarang, Bandung Barat, Kamis 7 Agustus 2025. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden Presiden RI Prabowo Subianto kembali menaiki kereta cepat Whoosh menuju Stasiun Halim, Jakarta, dari Stasiun Padalarang, Bandung Barat, Kamis 7 Agustus 2025. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah pihak dalam rangka penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi pada proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) yang berada di bawah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

“Tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini,”ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat, 31 Oktoberfest 2025

Budi menjelaskan, langkah pemanggilan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan konfirmasi yang relevan guna memperjelas dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut.

Menurutnya, hingga saat ini seluruh pihak yang dimintai keterangan menunjukkan sikap kooperatif.

“Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif. Ya, artinya ini juga menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini,” katanya.

Namun demikian, Budi menegaskan bahwa KPK belum dapat mengungkap secara rinci materi pemeriksaan, karena perkara ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Saat ini kami belum bisa menyampaikan detailnya secara lengkapnya seperti apa karena ini memang masih pada tahap penyelidikan. Namun, kami pastikan ya teman-teman bahwa penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres,” ujarnya.

Baca Juga: KPK Sebut Kasus Whoosh Sedang Dalam Penyelidikan

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD melalui video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025, mengungkap adanya dugaan korupsi berupa penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek kereta cepat Whoosh.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” katanya.

Ia menambahkan, “Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini.”

Menanggapi hal itu, pada 16 Oktober 2025 KPK mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan resmi terkait dugaan tersebut. Setelah itu, terjadi saling respons antara Mahfud dan KPK, hingga akhirnya pada 26 Oktober 2025 Mahfud menyatakan kesiapannya untuk dipanggil dan memberikan keterangan kepada KPK.

Sementara itu, KPK pada 27 Oktober 2025 mengumumkan bahwa dugaan korupsi proyek Whoosh telah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025. 

(Sumber: Antara)

x|close