KPK Imbau Mahfud MD Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 22:00
Muhammad Fikri
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kereta cepat Whoosh melintas di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025). (ANTARA)
Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang sebelumnya ia ungkap melalui kanal YouTube pribadinya.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa masyarakat, termasuk Mahfud MD, dipersilakan melapor jika memiliki informasi awal atau data terkait dugaan korupsi proyek tersebut.
“KPK mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi awal ataupun data awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, maka silakan dapat menyampaikan aduan tersebut kepada KPK melalui saluran pengaduan masyarakat,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Budi menegaskan, laporan yang disampaikan sebaiknya dilengkapi dengan informasi atau data awal yang memadai agar proses penelaahan dan verifikasi KPK dapat berjalan lebih presisi.
“Tentunya dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari dan menganalisis, apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan,” ujarnya.
Menurut Budi, KPK juga akan menilai apakah dugaan tindak pidana korupsi tersebut termasuk dalam kewenangan lembaganya atau bukan.
“Bila menjadi ranah KPK, maka akan diputuskan untuk ditindaklanjuti ke ranah penindakan, pencegahan, pendidikan, atau koordinasi dan supervisi,” lanjutnya.
Ia menambahkan, jika diperlukan, laporan tersebut dapat pula dilimpahkan kepada satuan pengawas internal untuk perbaikan sistem atau tindak lanjut berikutnya.
Sebelumnya, Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, pada 14 Oktober 2025, mengungkapkan adanya dugaan korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up pada proyek Whoosh.
“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” ujar Mahfud.
Ia menambahkan, “Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini.”