Ntvnews.id, Jakarta - Badai Melissa telah menewaskan sedikitnya 30 orang, termasuk 25 di Haiti, setelah meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Karibia, menurut laporan CNN pada Rabu 29 Oktober 2025.
Di Haiti, Badai Melissa menyebabkan Sungai La Digue meluap, memicu banjir besar di bagian selatan negara tersebut yang menewaskan 25 orang.
“Sungai tersebut membanjiri rumah-rumah di sekitarnya,” ujar Jean Bertrand Subreme, wali kota Petit-Goave, kota pesisir di Haiti selatan. “Hingga Rabu pagi, puluhan rumah telah hancur, dan banyak orang masih terjebak di bawah puing-puing.” Subreme menambahkan pihaknya telah meminta bantuan pemerintah untuk operasi penyelamatan.
Baca Juga: Badai Melissa Terjang Jamaika, Kecepatan Angin Capai 295 Km Per Jam
Sementara itu, Jamaika yang juga terdampak Badai Melissa telah mengevakuasi sekitar 25.000 warga ke tempat penampungan. Meski tiga orang dilaporkan tewas saat persiapan menghadapi badai, pejabat pemerintah belum merilis jumlah korban resmi.
“Sejauh ini kami belum menerima peringatan adanya korban jiwa. Jadi, kami tidak dapat berasumsi bahwa ada korban jiwa,” kata Menteri Pemerintah Daerah dan Pembangunan Masyarakat Jamaika, Desmond McKenzie, dalam konferensi pers.
Pusat badai melintasi wilayah pedesaan di bagian barat Jamaika, namun ibu kota Kingston relatif aman dan terhindar dari dampak terparah.
Badai Melissa menjadi peringatan bagi negara-negara Karibia akan potensi bencana ekstrem akibat cuaca tropis, yang menimbulkan kerusakan luas dan mengancam nyawa masyarakat.
(Sumber : Antara)
Foto satelit yang di ambil dari potongan video memperlihatkan saat Badai Melissa menghantam kawasan Laut Karibia, Senin (27/10/2025). Badai kategori lima atau yang terkuat itu kemudian menghantam Jamaika dengan kecepatan 295 Km/Jam dan menjadi badai terparah yang melintasi negara itu sejak pencatatan resmi 174 tahun yang lalu. ANTARA FOTO/CSU/CIRA & NOAA/Handout via REUTERS/bar (Antara)