Indonesia Dorong Penguatan Dialog dan Kolaborasi di KTT Asia Timur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2025, 16:22
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN yang bertepatan dengan KTT ASEAN ke-47 dan KTT Terkait di Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (25/10/2025). ANTARA/HO-fotoBERNAMA/Iskandar Kamaruzaman/aa (Handout fotoBERNAMA/Iskandar Kamaruzaman) Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN yang bertepatan dengan KTT ASEAN ke-47 dan KTT Terkait di Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (25/10/2025). ANTARA/HO-fotoBERNAMA/Iskandar Kamaruzaman/aa (Handout fotoBERNAMA/Iskandar Kamaruzaman) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama, dialog, dan kolaborasi antarnegara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-20 yang berlangsung di Malaysia pada 27 Oktober 2025.

Melalui keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa forum tersebut memiliki peran penting sebagai wadah dialog yang konstruktif antara para pemimpin kawasan. Ia menilai bahwa negara-negara besar maupun menengah dapat saling membangun kepercayaan dan menjaga stabilitas kawasan melalui KTT Asia Timur.

“Di sini (KTT Asia Timur), kekuatan besar dan menengah bersatu, bukan untuk saling menekan, melainkan untuk bergerak maju bersama,” ujar Sugiono.

KTT Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) diikuti oleh 19 negara, terdiri atas 11 anggota ASEAN dan delapan mitra utama ASEAN. Negara anggota ASEAN meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor-Leste. Sementara itu, negara mitra ASEAN adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, dan Rusia.

Sugiono menegaskan bahwa sentralitas ASEAN bukan sekadar jargon, melainkan bentuk tanggung jawab nyata bagi negara-negara di kawasan.

Baca Juga: KTT ke-47 ASEAN, Prabowo Serukan Persatuan dan Perdamaian Kawasan

“Melalui EAS, kita dapat memperkuat tanggung jawab ini untuk memfasilitasi dialog di antara kita dengan lebih baik dengan memajukan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dan memperkuat kerja sama maritim dan ekonomi,” ucapnya.

Dalam forum tersebut, Menlu RI juga menyoroti pentingnya komunikasi yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan China, serta menyambut baik rencana pertemuan bilateral kedua negara yang akan digelar di Korea Selatan dalam waktu dekat.

Selain isu geopolitik, Sugiono turut menyinggung konflik global, khususnya Palestina, yang hingga kini masih menimbulkan penderitaan dan ketidakstabilan di berbagai wilayah. Ia menyerukan agar seluruh negara bekerja sama secara tulus untuk menciptakan perdamaian dunia.

“Konflik harus diakhiri, di Palestina, di Ukraina, dan di tempat-tempat lainnya, agar setiap bangsa dapat tumbuh dalam kedamaian, martabat, dan kemakmuran,” ujar Menlu RI.

Sugiono juga menilai bahwa suara tiga kekuatan besar dunia, yakni China, Rusia, dan Amerika Serikat, memiliki peran strategis dalam menentukan arah perdamaian global.
Menurutnya, sejarah dapat berubah dan perdamaian bisa tercapai bila ketiga negara tersebut bersatu untuk tujuan yang sama.

Adapun KTT ASEAN ke-47 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–28 Oktober 2025, di mana Timor-Leste resmi disahkan sebagai anggota ASEAN ke-11 pada pertemuan tersebut.

(Sumber : Antara)

x|close