Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan sejak dulu, Indonesia konsisten membela kemerdekaan dan perdamaian di Palestina. Dirinya sendiri sebagai WNI juga telah menyuarakan kemerdekaan Palestina puluhan tahun lalu.
“Memang ini tekad kita sebagai bangsa. Tekad saya, puluhan tahun saya membela Palestina, puluhan tahun sejak saya masih muda,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa, 14 Oktober 2025. Ia baru saja tiba di Indonesia setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir.
Menurut catatan, Indonesia secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina pada 15 November 1988. Pengakuan ini diberikan tidak lama setelah Deklarasi Kemerdekaan Palestina dibacakan oleh Yasser Arafat di Aljir, Aljazair.
Prabowo menyatakan di masa kepemimpinannya, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus ditunjukkan Indonesia lewat beragam hal. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa beras untuk Palestina yang tengah berkonflik dengan Israel.
Baca Juga: Soal Mic Bocor Obrolan Prabowo-Trump, Ini Tanggapan Menlu
“Kita terus-menerus mendukung kemerdekaan Palestina, rakyat Palestina. Kita juga kirim bantuan pangan cukup besar, ribuan ton beras. Dan kita terus komit untuk mendukung ini,” ujar dia.
Presiden pun mengungkapkan forum tingkat tinggi di Mesir menghasilkan kesepakatan awal terkait tahap gencatan senjata dan langkah-langkah menuju perdamaian permanen antara Israel dan Palestina.
Menurutnya, gencatan senjata di Gaza kini mulai berjalan dan jadi langkah awal yang baik menuju perdamaian menyeluruh di kawasan Timur Tengah.
Baca Juga: Pesan Rosan ke Himbara: Hati-hati, Ini kan Dana Pemerintah
"Di situ kita kumpul, saya kira banyak tokoh dari banyak negara menyaksikan tanda tangan pokok-pokok persetujuan, rencana gencatan senjata yang nantinya mengarah kepada perdamaian keseluruhan," katanya.
Prabowo menegaskan Indonesia siap berkontribusi lebih jauh dalam menjaga stabilitas kawasan. Ia menyatakan Indonesia siap berpartisipasi untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian jika diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Mereka bertanya, bagaimana kesiapan Indonesia, kami katakan kami siap, kalau diminta pasukan penjaga perdamaian, pasukan peacekeeping, Indonesia siap," ucapnya.