8 Tahun Gak Kelihatan, Pria di Pati Ditemukan Tewas dalam Rumahnya Penuh Sampah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Okt 2025, 09:16
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Rumah penuh sampah di Pati yang juga ditemukan mayat pemilik hunian tersebut. Rumah penuh sampah di Pati yang juga ditemukan mayat pemilik hunian tersebut. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pria ditemukan tewas di dalam rumahnya sendiri. Pria berinisial YL itu, ditemukan meninggal dunia setelah tak keluar rumah selama delapan tahun.

Tragisnya, lelaki 50 tahun itu tewas di dalam rumahnya yang dipenuhi tumpukan sampah.

Peristiwa ini terjadi di Dukuh Cacah, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, pada Sabtu, 25 Oktober 2025. YL ditemukan tewas di dalam rumahnya yang dipenuhi tumpukan sampah kemasan makanan dan minuman.

Peristiwa bermula saat seorang warga bernama Prihanto, yang mencium bau menyengat sejak empat hari sebelumnya. Menurut dia, aroma busuk yang menyerupai bangkai itu berasal dari rumah tetangganya, YL, pria asal Bandung yang telah lama tinggal seorang diri.

"Ada bau bangkai, saya cek di kolong mobil tidak ada tikus. Tapi ada lalat-lalat mengarah ke kamar depan rumah korban. Saya pun curiga korban sudah meninggal. Saat kami buka pintu, di dalam banyak sampah dan korban ada di kamar depan," ujarnya.

Ketika pintu rumah berhasil didobrak, warga terkejut dengan seluruh ruangan yang dipenuhi tumpukan sampah kemasan makanan dan minuman. Sampah berada di ruang tamu sampai kamar tidur.

Korban diperkirakan menderita hoarding disorder atau gangguan penimbunan barang berlebihan. YL ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di antara tumpukan sampah di kamar depan.

Warga menduga, korban sudah meninggal dunia selama beberapa hari sebelumnya.

Menurut Prihanto, YL mulai menempati rumah di kompleks tersebut sejak tahun 2017. Mulanya, ia masih bersosialisasi dan memperkenalkan diri kepada warga sekitar sebagai warga asal Bandung yang bekerja di sebuah pabrik gula (PG Pakis). Tapi, setelah berhenti bekerja, YL menjadi tertutup dan jarang terlihat keluar rumah.

"Dulu katanya kerja di PG Pakis. Tapi setelah resign, dia tidak pernah keluar rumah selama delapan tahun, kecuali hanya untuk menerima pesanan makanan," papar Prihanto.

Warga terakhir kali menyaksikan korban sekitar empat hari sebelum mayatnya ditemukan. Kala itu, ia menerima makanan yang diantar kurir. Sejak itu, tak ada lagi aktivitas di dalam rumahnya.

YL diketahui tidak pernah menerima kunjungan keluarga selama tinggal di perumahan tersebut. Bahkan, selama delapan tahun terakhir, warga tak pernah melihat siapa pun datang menjenguknya.

Kapolsek Margorejo, AKP Dwi Kristiawan, membenarkan laporan penemuan mayat di rumah warga Dukuh Cacah, Pati itu. Pihaknya menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 14.00 WIB setelah warga mencium bau menyengat dari arah rumah korban.

"Dari dalam rumah ada bau menyengat dan lalat. Diduga ada orang meninggal," ujar Dwi.

Polisi bersama tim Inafis Polresta Pati, personel Satreskrim, tenaga medis Puskesmas, serta Tim SAR BPBD/BNPB langsung menuju lokasi, guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami temukan satu mayat laki-laki, asalnya dari Bandung, sudah lama tinggal di perumahan sini. Korban tinggal seorang diri. Kami hendak mencari keberadaan keluarganya, sehingga kami bisa mengomunikasikan tindakan selanjutnya," papar Dwi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diperkirakan, YL telah meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan. Kini polisi masih menelusuri jejak keluarga korban di Bandung guna keperluan identifikasi dan proses pemulasaraan jenazah.

Polisi juga berupaya mencari informasi lebih lanjut mengenai latar belakang YL serta kondisi kesehariannya. Termasuk pula perkiraan korban mengalami gangguan psikologis hoarding disorder.

x|close