Miris! Supir Truk Aqua di Subang Dibayar Hanya Rp125 Ribu Meski Bawa Muatan Berlebih

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 10:15
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Dedi Mulyadi dan Sopir Truk Aqua Dedi Mulyadi dan Sopir Truk Aqua (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak ke pabrik Aqua di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, pada Senin, 20 Oktober 2025. Kunjungan ini mengungkap kondisi yang mengejutkan terkait praktik perusahaan dalam mengelola distribusi galon air minum dalam kemasan.

Dedi Mulyadi menemukan berbagai pelanggaran, mulai dari beban angkut truk yang ekstrem hingga upah sopir yang jauh dari layak. Temuan ini menjadi sorotan karena berpotensi merusak infrastruktur dan menimbulkan risiko bagi pekerja.

Idealnya, truk Aqua hanya membawa muatan galon maksimal 5 ton, namun dalam sidak terlihat truk-truk tersebut mengangkut hingga 13 ton, hampir tiga kali lipat dari kapasitas yang seharusnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Jelang Akhir Pekan, Segram Jadi Rp2.354.000

"Di saat kami sedang getol membangun jalan, perusahaan besar sekelas Aqua diduga menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan dan jembatan yang ada di Subang," tegas Dedi Mulyadi.

Kondisi ini tak hanya membahayakan jalan dan jembatan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Sayangnya, supir truk yang membawa muatan berlebih kerap dijadikan kambing hitam ketika terjadi insiden. Padahal, mereka hanya menjalankan perintah perusahaan.

Fakta yang lebih miris adalah kondisi upah sopir truk. Para pekerja ini hanya menerima Rp125 ribu untuk sekali perjalanan, meski harus mengangkut muatan tiga kali lipat dari kapasitas normal.

“Upah akinya Rp125 ribu, beban muatan dibikin 3 kali lipat tapi upah supirnya hanya Rp125 ribu,” kritik Dedi Mulyadi.

Seharusnya, jika dihitung secara adil, upah sopir sebanding dengan risiko yang mereka tanggung dan berat muatan yang diangkut. Praktik ini dinilai mengeksploitasi pekerja dan sangat jauh dari standar kesejahteraan.

Baca Juga: BPKN Bakal Panggil Manajemen Danone Terkait Dugaan Penggunaan Air Tanah oleh Aqua

Sementara itu, pihak manajemen Danone Indonesia telah memberikan tanggapan atas isu ini. Dalam keterangan tertulisnya, perusahaan menegaskan bahwa sumber air untuk produk Aqua tidak berasal dari sumur bor, melainkan dari sumber air pegunungan yang terlindungi.

“Air AQUA berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sumber air dipilih melalui proses seleksi ketat yang melibatkan 9 kriteria ilmiah, 5 tahapan evaluasi, Minimal 1 tahun penelitian,” demikian pernyataan resmi Danone.

Perusahaan juga menjelaskan bahwa meskipun air diambil dari akuifer dalam dengan kedalaman 60–140 meter, sumber tersebut tetap tergolong sebagai air pegunungan yang dikelola secara berkelanjutan.

x|close