Wamenkes Fokus Perbaiki Layanan Kesehatan, Tekan Rp200 Triliun Dana Pasien ke Luar Negeri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 13:52
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., (Dok. NTVNews.id: Dedi)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami kerugian ekonomi hingga lebih dari Rp200 triliun setiap tahunnya karena pasien memilih berobat ke luar negeri

“Survei kami pada 2023 menunjukkan, satu dari seribu rumah tangga di Indonesia pernah melakukan medical check-up di luar negeri. Biayanya lebih dari Rp200 triliun setiap tahun,” kata Dante saat menjadi Keynote Speaker di Indonesia Health Forum di Nusantara Ballroom, NT Tower, Senin, 20 Oktober 2025.

Menurutnya, pilihan pasien berobat ke luar negeri bukan hanya soal biaya, tetapi juga faktor pelayanan yang dianggap lebih ramah serta pengalaman wisata medis yang menyertai kunjungan kesehatan.

Baca Juga: Satu Tahun Prabowo, Transformasi Besar di Bidang Kesehatan Lewat Pemeriksaan Gratis

Dante menekankan bahwa kerugian ini menunjukkan adanya tantangan serius bagi fasilitas kesehatan di dalam negeri. Meski Indonesia memiliki lebih dari 168.000 dokter umum, 73.000 dokter spesialis, dan lebih dari 5.000 rumah sakit, masih banyak pasien yang lebih memilih pergi ke luar negeri.

“Ini menjadi tolak ukur bagi kita untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan, baik dari sisi teknis-medis, hospitality, maupun efisiensi biaya,” ujarnya.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Kemenkes sedang melakukan transformasi layanan kesehatan melalui enam pilar, termasuk pembangunan rumah sakit di daerah terpencil dan pengembangan rumah sakit wisata medis.

Dante juga menyebut upaya menggabungkan pengobatan tradisional Indonesia dengan praktik medis modern sebagai salah satu strategi menarik minat pasien tetap berobat di dalam negeri.

“Bentuk masa depan kesehatan Indonesia harus inklusif, melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Transformasi ini bertujuan agar masyarakat tidak lagi merasa perlu pergi ke luar negeri untuk berobat,” tutup Dante.

x|close