TNI Ungkap Rekam Jejak OPM Pimpinan Undius Kogoya yang Kuasai Kampung Soanggama

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 20:12
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
TNI menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti saat menguasai dan merebut Markas Besar Kodap VIII/Soanggama pimpinan Undius Kogoya di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (15/10/2025). TNI menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti saat menguasai dan merebut Markas Besar Kodap VIII/Soanggama pimpinan Undius Kogoya di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (15/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Komandan Satgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengungkapkan bahwa Kelompok OPM Kodap VIII Soanggama pimpinan Undius Kogoya, yang sebelumnya menguasai Kampung Soanggama, memiliki rekam jejak panjang dalam penyerangan terhadap anggota TNI dan warga sipil sepanjang tahun 2025.

Menurut Iwan, kelompok ini terlibat dalam sejumlah serangan besar terhadap aparat TNI. Di antaranya terjadi pada 28 dan 29 Maret di Soanggama dan Zonogo, Hitadipa; 14, 30 April, dan 1 Mei di Titigi; 14 Mei di Eknemba; 27 Mei di Sugapa Lama; 8 Agustus di Mamba Bawah; serta 12 Oktober di Gamagai, Ugimba.

Selain menyerang aparat, kelompok OPM juga menargetkan warga sipil. Pada 18 Maret 2025 di Kampung Mamba, Sugapa, mereka menembak warga Michael Wattimena hingga mengalami luka tembak serius. Kemudian, pada 25 Juli di Kampung Wandoga, seorang pendatang bernama Joni Hendra tewas ditembak. Kasus serupa terjadi pada 8 Oktober di Kampung Dugusiga, ketika OPM pimpinan Guspi Waker dan Joshua Waker menembak karyawan PT TJP, Anselmus Arfin, hingga meninggal dunia.

Baca Juga: Tokoh Agama-Masyarakat Papua Bantah TNI Pakai Bom saat Hadapi OPM

Iwan menjelaskan bahwa TNI kini berhasil menumpas kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya saat merebut kembali Kampung Soanggama.

“Dari 30 anggota OPM yang menguasai kampung, 14 orang tewas dalam operasi tersebut,” ujar Iwan dalam keterangannya, Kamis, 16 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan operasi ini diharapkan dapat membuat warga merasa lebih aman dan nyaman dalam beraktivitas.

Peristiwa perebutan Kampung Soanggama bermula ketika Komando Operasi Habema Kogabwilhan III bergerak menuju wilayah tersebut pada Selasa, 14 Oktober 2025 malam. Satgas tiba di kampung pada Rabu sekitar pukul 05.30 WIT, dan segera diserang oleh kelompok OPM, memicu kontak senjata yang berlangsung selama beberapa jam.

“Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur,” kata Iwan.

Ia menambahkan bahwa sisanya melarikan diri setelah baku tembak berakhir. Setelah situasi aman, satgas memastikan keselamatan warga, dan tidak ditemukan korban dari pihak sipil.

“Kita menyita satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber, alat bidik Simons, satu teropong Newcon,” jelas Iwan.

Selain itu, TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti lain. “Kita juga menyita dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis,” tegasnya.

Baca Juga: MK: Penangkapan Jaksa Wajib Izin Jaksa Agung, Kecuali OTT dan Kasus Pidana Mati

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close