Cak Imin Cerita Ada Kiai yang Bersyukur Anaknya Meninggal Tertimpa Reruntuhan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Okt 2025, 17:06
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal target 100 hari pertama jadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Ntvnews.id/Muslimin Trisyuliono). Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal target 100 hari pertama jadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Ntvnews.id/Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyoroti keunikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki karakter luar biasa dalam membentuk keimanan dan keteguhan hati.

Ia menilai, kekhasan pesantren itu tampak jelas dari berbagai peristiwa, termasuk tragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam kesempatan di kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Oktober 2025, Cak Imin menceritakan sebuah kisah yang menggambarkan kekuatan spiritual di kalangan pesantren.

"Bahkan di Madura yang paling aneh kemarin, ketika Ponpes mengantarkan jenazah putra yang meninggal korban, ke ayahanda salah satu kiai di Madura, apa jawaban kiainya? Mengagetkan," kata Cak Imin.

Ia mengaku terkejut sekaligus tersentuh oleh reaksi sang kiai yang kehilangan putranya dalam peristiwa tersebut.

"Jawaban kiainya, saya tidak sedih, saya justru bersyukur anak saya meninggal dalam keadaan salat dan menuntut ilmu di pesantren, kalau bisa 3 lagi anak saya begitu," tutur Ketua Umum PKB itu.

Baca Juga: Cak Imin: Presiden Prabowo Beri Perhatian Khusus terhadap Pesantren

Baca Juga: Cak Imin Bongkar Alasan Pakai APBN Buat Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny

Cak Imin menilai bahwa pandangan seperti itu mencerminkan fondasi iman dan logika khas pesantren yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.

"Itu kalau enggak logika yang kuat, keimanan, dan kekhasan pesantren itu sesuatu yang sangat berat," imbuhnya.

Ia menegaskan, keunikan pesantren tidak hanya terlihat pada masa kini, tetapi telah menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia. Pesantren, menurutnya, berperan penting sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini.

"Dan sejarah keunikan pesantren bukan sekadar memiliki peran sebelum kemerdekaan, ikut bersama berjuang melahirkan bangsa ini melalui perang kemerdekaan," ujar Cak Imin.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pesantren tetap kuat dan terus diwariskan lintas generasi, meski lembaga ini memiliki berbagai keterbatasan.

"Keunikan lainnya adalah kepercayaan masyarakat yang tumbuh terus menerus bahkan hingga hari ini. Masyarakat meskipun memahami keterbatasan dan kekurangan pesantren, masyarakat tetap mempercayakan anak mereka ke lingkungan pesantren," tutupnya.

x|close