MPR Nilai Keputusan Presiden Siapkan TNI ke Gaza Gegara Punya Pengalaman di Misi Perdamaian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Okt 2025, 14:17
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat diwawancarai di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi) Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat diwawancarai di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan TNI sebagai pasukan perdamaian di Gaza, Palestina, didasari oleh pengalaman panjang Indonesia dalam misi serupa.

Menurut Eddy, pasukan perdamaian Indonesia selama ini selalu disambut positif oleh negara-negara yang tengah berkonflik karena keberadaannya dinilai membawa ketenangan dan stabilitas.

“Karena kita mampu untuk mengayomi untuk memberikan keteduhan di antara negara-negara yang berkonflik,” ujar Eddy di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.

Ia menambahkan, rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza juga sejalan dengan amanat konstitusi yang menegaskan komitmen Indonesia untuk ikut serta dalam menjaga perdamaian dunia.

Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Meningkat Pesat di Awal Gencatan Senjata

“Saya yakin di negara-negara dimana kemudian terjadi konflik itu, Indonesia mampu memberikan nilai tambah, mampu memberikan kesejukan, dan mampu mempercepat proses perdamaian,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan TNI untuk mempersiapkan pasukan perdamaian yang akan ditugaskan di Gaza apabila KTT Perdamaian Gaza di Mesir menghasilkan kesepakatan konstruktif dan mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB (DK PBB).

Baca Juga: Iran Tolak Undangan KTT Perdamaian Gaza di Mesir

Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Presiden kepada Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dalam rapat terbatas di kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu, 12 Oktober 2025 malam.

“Kalau memang terjadi kesepakatan yang konstruktif, tidak menutup kemungkinan arahnya akan ke sana (pengiriman pasukan, red). Bapak Presiden juga menyampaikan hal tersebut bahwa kalau memang kemudian tercapai kesepakatan ke arah yang baik, dalam artian terjadi perdamaian, dan kemudian salah satu konsekuensinya adalah kita, Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian. Alhamdulillah, yang hadir Wakil Panglima TNI untuk juga mulai mempersiapkan diri,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai rapat.

(Sumber: Antara)

x|close