Ntvnews.id, Berlin - Lufthansa Group berencana mendigitalisasi sekitar 4.000 posisi kerja, yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagian karyawannya. Posisi-posisi tersebut nantinya akan digantikan oleh teknologi Artificial Intelligence (AI).
Dalam pernyataannya Lufthansa Group mengungkapkan bahwa mereka akan mengandalkan kecerdasan buatan, digitalisasi, serta konsolidasi pekerjaan antar-maskapai anggota menjelang tahun 2030.
"Sebagian besar pekerjaan yang hilang akan berada di Jerman, dan fokusnya akan lebih pada peran administratif daripada operasional," kata perusahaan itu, dikutip dari ABC News, Kamis, 2 Oktober 2025.
Lufthansa Group sendiri menaungi Lufthansa, maskapai terbesar di Jerman, serta Austrian Airlines, Swiss, Brussels Airlines, dan lainnya.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Kereta, Kapal Laut dan Pesawat Periode Nataru, Catat Tanggalnya
Saat ini, Lufthansa tengah memperdalam integrasi antar-maskapai anggota dan meninjau aktivitas-aktivitas yang dianggap tidak lagi diperlukan di masa depan akibat adanya duplikasi pekerjaan.
"Perubahan besar yang dibawa oleh digitalisasi dan kecerdasan buatan akan meningkatkan efisiensi di seluruh area dan aktivitas bisnis," ungkap maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Heboh Kebakaran di Bandara Picu Pesawat Lepas Landas Tanpa Penumpang
Dalam presentasi strategis untuk investor dan analis di Munich, grup maskapai ini menegaskan adanya permintaan yang tinggi untuk perjalanan udara. Hal ini terjadi di tengah keterbatasan penawaran penerbangan yang dipicu rantai pasokan pesawat dan mesin yang masih terbebani.
Situasi pasar yang ketat membuat pesawat tetap penuh, sehingga mendorong peningkatan pendapatan. Lufthansa juga melaporkan tingginya permintaan perjalanan udara dan memproyeksikan keuntungan lebih besar pada tahun-tahun mendatang.