Kedubes AS di Seluruh Dunia Hentikan Aktivitas Medsos Akibat Pemerintah Shutdown

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Okt 2025, 23:00
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gedung Capitol AS di Washington, D.C., Amerika Serikat. Gedung Capitol AS di Washington, D.C., Amerika Serikat. (ANTARA)

Ntvnews.id, Moskow - Kedutaan Besar Amerika Serikat di berbagai negara pada Rabu, 1 Oktober 2025. mengumumkan penghentian sementara pembaruan rutin di laman media sosial mereka. Langkah ini dilakukan menyusul penutupan pemerintahan federal yang dimulai sejak Rabu tengah malam.

Dalam pernyataan resmi, misi diplomatik AS menuliskan bahwa laman mereka “tidak akan diperbarui secara berkala hingga operasional penuh kembali normal, kecuali untuk informasi keselamatan dan keamanan yang mendesak.” Pesan tersebut dibagikan oleh perwakilan AS di Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

Meskipun aktivitas media sosial dihentikan, pihak kedutaan menegaskan layanan paspor serta visa transit tetap berjalan “selama penutupan pemerintahan, jika situasinya memungkinkan.”

Baca Juga: Kedubes China di Inggris Kecam Pernyataan G7 Soal Hong Kong

Di kawasan Eropa, beberapa kedutaan yang terdampak di antaranya berada di Austria, Albania, Belgia, Bulgaria, Inggris, Hongaria, Jerman, Yunani, Denmark, Irlandia, Spanyol, Italia, Lituania, Luksemburg, Malta, Moldova, Polandia, Rumania, Makedonia Utara, Slowakia, Finlandia, Prancis, Montenegro, Republik Ceko, Swedia, dan Estonia.

Di Timur Tengah dan Afrika, penangguhan tersebut juga berlaku di Oman, Qatar, Arab Saudi, Irak, Bahrain, Uni Emirat Arab, Lebanon, Uganda, Zimbabwe, Burundi, dan Afrika Selatan. Sementara di Asia, kedutaan besar AS di India, Laos, Vietnam, Filipina, dan Jepang mengikuti kebijakan yang sama. Kebijakan tersebut juga berlaku bagi kedutaan AS di Kuba dan El Salvador di Amerika Latin, serta di Australia.

Penutupan pemerintahan Amerika Serikat terjadi setelah Kongres gagal menyepakati rancangan undang-undang pendanaan pada detik-detik akhir. Presiden Donald Trump menyalahkan Partai Demokrat atas kebuntuan tersebut, sekaligus memperingatkan bahwa ia akan memanfaatkan masa penutupan untuk memangkas jumlah staf federal dan mengurangi pembayaran guna menghapus program-program yang ditentang Partai Republik.

Baca Juga: Imigrasi Soekarno-Hatta Buka 21 Konter Manual untuk Layanan All Indonesia

(Sumber: Antara)

x|close