Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengungkapkan bahwa sekelompok negara yang dipimpin Prancis akan segera membentuk sebuah tim untuk membahas pembagian peran terkait pembentukan negara Palestina.
Dalam sesi pengarahan media di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa, 23 September 2025, ia menyampaikan bahwa 10 negara telah mengadakan pertemuan bertajuk “Meeting of the Day After in Gaza and Stabilization Efforts”. Pertemuan itu digelar sehari setelah Konferensi Tingkat Tinggi mengenai Palestina dan solusi dua negara.
“Akan dibuat lagi tim yang lebih kecil sebenarnya untuk bisa membahas ini dalam 1-2 hari ke depan,” kata Menlu Sugiono.
Menurutnya, diskusi mengenai situasi pasca-konflik Gaza tersebut bertujuan untuk membicarakan langkah konkret dalam mencapai perdamaian di Timur Tengah serta merancang upaya yang perlu dilakukan setelah gencatan senjata dan proses perdamaian berlangsung.
Baca Juga: Trump Sebut Pengakuan Palestina Hadiah untuk Hamas
Sugiono menambahkan, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menekankan pentingnya kesinambungan antara pertemuan sebelumnya dengan diskusi yang dilakukan di sela Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB.
Adapun Menteri Luar Negeri Prancis, Jean Noel Barrot, menilai forum itu sebagai langkah awal yang bersifat terkoordinasi.
“Memang secara detail belum dilakukan pembicaraan karena tadi juga kesepakatannya adalah menyampaikan hal-hal yang sifatnya garis besar, policy, prinsip-prinsip yang perlu dilakukan baik itu tentang US engagement maupun di pertemuan berikutnya tentang apa yang dilakukan setelah Gaza,” tambah Sugiono.
Sebagai tindak lanjut, negara-negara peserta sepakat untuk kembali berkumpul sebelum 25 September, guna membahas rincian teknis sekaligus membentuk tim kecil.
Baca Juga: China Tegaskan Dukungan untuk Palestina!
“Apa yang harus dilakukan, kemudian siapa melakukan apa, kemudian langkah-langkah perbaikan seperti apa yang harus dilakukan, baik itu dari sisi politik, keamanan, kemudian juga ekonomi di sana,” jelas Sugiono.
Pertemuan tersebut diikuti oleh Indonesia, Mesir, Yordania, Italia, Inggris, Arab Saudi, Kanada, Jerman, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Uni Eropa serta Liga Arab.
Sumber: ANTARA