Menlu Saudi Ajak Dunia Ikuti Jejak Prancis Akui Palestina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 06:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Bendera Palestina. (ANTARA/Anadolu/py/am) Arsip - Bendera Palestina. (ANTARA/Anadolu/py/am) (Antara)

Ntvnews.id, New York - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyerukan agar seluruh negara mengakui keberadaan Palestina sebagai sebuah negara. Ajakan itu disampaikan setelah Prancis secara resmi mengumumkan pengakuan terhadap Palestina dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pengumuman Prancis tersebut dilakukan dalam konferensi internasional tingkat tinggi mengenai implementasi solusi dua negara, yang digelar menjelang pembukaan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Forum itu dipimpin bersama oleh Arab Saudi dan Prancis.

"Kami mengajak semua negara lainnya untuk mengambil langkah bersejarah serupa yang akan berdampak besar dalam mendukung upaya implementasi solusi dua negara," ujar Pangeran Faisal dalam forum itu, dikutip dari Al Arabiya, Rabu, 24 September 2025.

Menurut Faisal, keputusan bersejarah Prancis untuk mengakui Palestina, bersama dengan sejumlah negara lainnya, "mencerminkan keinginan masyarakat internasional untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina." Ia menambahkan bahwa Saudi akan memastikan tindak lanjut atas hasil konferensi, termasuk mendesak diakhirinya perang Gaza.

Baca Juga: Meski Belum Akui Kedaulatan Palestina, Jepang Tegaskan Solusi Dua Negara

Faisal menegaskan kembali posisi Saudi yang konsisten mendukung solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron yang hadir dalam konferensi tersebut menyampaikan pengakuan resmi Prancis. Ia menekankan urgensi penghentian konflik di Gaza, seraya menyatakan bahwa "waktunya untuk perdamaian telah tiba."

"Saya menyatakan bahwa hari ini, Prancis mengakui negara Palestina," tegas Macron dalam pidatonya.

Macron menilai pengakuan tersebut adalah "satu-satunya solusi yang akan memungkinkan Israel hidup dalam damai." Ia juga menekankan bahwa keputusan itu "merupakan kekalahan bagi Hamas, sama seperti bagi semua pihak yang mengobarkan antisemitisme, memelihara obsesi anti-Zionis, dan yang menginginkan penghancuran negara Palestina."

Baca Juga: Dari Prancis hingga Portugal, Bertambah Lagi Negara yang Akui Palestina

Lebih lanjut, Macron menyebut pengakuan itu "membuka jalan bagi negosiasi yang bermanfaat, bermanfaat bagi Israel dan Palestina yang berupaya mewujudkan rencana perdamaian dan keamanan untuk semua."

Ia juga mengumumkan bahwa Prancis akan membuka Kedutaan Besar untuk Negara Palestina setelah seluruh sandera di Gaza dibebaskan dan gencatan senjata diberlakukan.

Sebelum langkah Prancis, beberapa negara Barat seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga telah lebih dulu mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

x|close