Ntvnews.id, New York - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memulai pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB dalam Sidang Umum PBB di Markas Besar PBB di New Tork, AS, Selasa, 23 September 2025, dengan nada yang sangat khas dan familiar. Ia langsung mengkritik pemerintahan AS sebelumnya, menyalahkan pendahulunya atas apa yang ia sebut sebagai "serangkaian bencana" yang terus berulang.
Dalam pidatonya, Trump mengklaim bahwa delapan bulan memasuki masa jabatan keduanya, AS adalah "negara terpanas di dunia," sebuah frasa yang sering ia gunakan.
"Ini memang zaman keemasan Amerika," tegasnya, sebuah pernyataan yang mencerminkan optimisme yang sering ia sampaikan kepada para pendukungnya.
Pidato ini kemudian beralih ke pembahasan pencapaian-pencapaian yang diklaimnya selama masa jabatannya. Trump menyinggung sejumlah topik utama yang sering ia angkat dalam kampanye dan pidato-pidato sebelumnya.
Baca Juga: Di Sidang Umum PBB, Presiden Brasil Peringatkan 'Calon Otokrat' dan Kritik Kebijakan AS
Ia menyebutkan rekor tertinggi pasar saham AS, peningkatan investasi di dalam negeri, pemotongan pajak dan regulasi, serta penguatan keamanan perbatasan. Poin-poin ini merupakan isu-isu yang secara konsisten menjadi fokus utama dalam agenda pemerintahannya.
Sebelum memulai pidato, Trump juga mengawali dengan cara yang unik. Ia berkelakar kepada hadirin bahwa teleprompter-nya tidak berfungsi, sebuah insiden yang ia tanggapi dengan santai.
Ia menambahkan bahwa dengan tidak adanya teleprompter, pidato akan terasa lebih tulus dan "berbicara lebih dari hati." Dengan gaya yang khas, ia bercanda, "Siapa pun yang mengoperasikan teleprompter ini dalam masalah besar."