Ntvnews.id, Hong Kong - Bandara Internasional Hong Kong menunda seluruh penerbangan selama 36 jam sebagai langkah antisipasi menghadapi topan Ragasa.
Dilansir dari Reuters, Selasa, 23 September 2025, maskapai Qantas menyampaikan bahwa penutupan bandara akan berlangsung mulai Selasa, 23 September 2025 pukul 20.00 hingga 25 September 2025.
Juru bicara otoritas Bandara Hong Kong menyatakan pihaknya terus memantau pergerakan topan super Ragasa dan telah menyiapkan langkah-langkah menghadapi badai tersebut.
Observatorium Hong Kong mengumumkan akan mengeluarkan sinyal topan terendah pada Senin, 22 September 2025 dan meningkatkan status peringatan ke level tertinggi pada malam hari antara pukul 20.00 hingga 22.00. Kondisi cuaca diperkirakan memburuk mulai Selasa pagi, dengan angin kencang hingga badai besar diperkirakan melanda pada Rabu, 24 September 2025.
Warga pun mulai menimbun kebutuhan pokok. Antrean panjang tampak di berbagai supermarket, dengan produk harian seperti susu ludes terjual. Harga sayur dan buah di pasar segar dilaporkan melonjak hingga tiga kali lipat dari harga normal.
Baca Juga: Ngeri, Penumpang di Bandara Kedapatan Bawa Tengkorak dan Tulang Manusia
Topan Ragasa juga diperkirakan melanda Filipina dan Taiwan. Badan meteorologi Filipina menyebut badai akan menghantam Batanes atau Babuyan pada Selasa siang waktu setempat.
Mengutip New Zealand Herald, pemerintah Filipina menutup sekolah dan kantor di Metro Manila serta 29 provinsi. Menteri Dalam Negeri Jonvic Remulla meminta pemerintah daerah segera mengevakuasi warga dari zona berbahaya.
Sementara itu, merujuk Focus Taiwan, operasional transportasi domestik di Taiwan ikut terdampak. Pada Senin, 22 September 2025, sebanyak 88 penerbangan menuju pulau terpencil dan 13 rute feri dibatalkan.
Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta Ditargetkan Raih Predikat 5 Star Airport Rating pada 2026
UNI Airways dan Mandarin Airlines juga menangguhkan seluruh penerbangan dari Taiwan daratan ke pulau lepas pantai setelah pukul 12.00, serta penerbangan ke Hualien dan Taitung sepanjang hari. Kedua maskapai mengimbau penumpang memeriksa jadwal terbaru secara daring sebelum berangkat.
Biro Pelabuhan Maritim menyebut pembatalan mencakup rute pelayaran penting, seperti Keelung-Matsu, Kinmen-Shijing, Kaohsiung-Magong, hingga Taitung Fugang-Green Island. Sebanyak 24 perjalanan Donggang-Xiaoliuqiu dan tiga perjalanan Yanpu-Xiaoliuqiu juga ditangguhkan. Biro tersebut meminta pelancong menunda kunjungan ke pulau-pulau lepas pantai selama badai berlangsung.
Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) Taiwan menegaskan peringatan darat dan laut tetap berlaku. CWA melaporkan lingkaran badai Ragasa telah mencapai Semenanjung Hengchun pada Senin pukul 11.00, dengan kemungkinan pencabutan peringatan laut pada Selasa malam.