Viral Aiptu Rajamuddin Disebut Biarkan Anaknya Pukul Guru di Ruang BK hingga Lebam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2025, 10:10
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Aiptu Rajamuddin Aiptu Rajamuddin (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Nama Aiptu Rajamuddin, anggota Satlantas Polres Sinjai, Sulawesi Selatan, mendadak jadi sorotan publik. Bukan karena prestasi di jalan raya, melainkan karena perannya saat insiden penganiayaan guru di SMAN 1 Sinjai, Selasa, 16 September 2025.

Putranya, MR (17), menyerang Wakil Kepala Sekolah, Mauluddin, di ruang Bimbingan Konseling (BK). Ironisnya, aksi itu terjadi di depan mata Rajamuddin yang saat itu turut hadir sebagai orang tua.

MR dipanggil pihak sekolah lantaran kerap membolos dan pilih-pilih guru. Namun, suasana rapat di ruang BK mendadak ricuh ketika MR tiba-tiba menyerang Mauluddin. Korban dipiting, dipukul berkali-kali hingga mengalami luka di hidung dan lebam di punggung.

Saksi mata yang juga guru BK, Nurafiah, menyebut Rajamuddin hanya duduk diam ketika anaknya melakukan pemukulan

“Tidak ada respon yang dilakukan. Beliau ada di ruangan, hanya melihat,” ujarnya.

Rajamuddin membantah dirinya membiarkan. Menurutnya, ia sempat berusaha melerai. 

“Saya berdiri, saya tegur, dan saya marahi anak saya. Saya bilang ‘kamu bikin malu saya di sini’,” ungkapnya.

Meski demikian, pengakuannya berbeda dengan kesaksian guru BK. Kontradiksi inilah yang membuat sosok Rajamuddin semakin disorot publik.

Rajamuddin adalah polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), salah satu jenjang tertinggi di golongan Bintara. Sehari-hari, ia bertugas sebagai anggota Satlantas Polres Sinjai yang dikenal sebagai pengatur lalu lintas di jalan raya.

Kini, justru namanya dikenal publik bukan karena peluit lalu lintas, melainkan karena sikapnya saat kejadian di ruang sekolah.

Pemeriksaan Propam dan Sanksi Sekolah

Propam Polres Sinjai telah memeriksa Rajamuddin untuk dimintai keterangan. Sementara anaknya, MR, dipastikan dikeluarkan dari SMAN 1 Sinjai.

“Kita sudah periksa korban. Untuk siswa, masih menunggu pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB,” jelas Kanit PPA Satreskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas.

Kepala sekolah, Muh Suardi, menegaskan bahwa mengeluarkan MR adalah langkah tegas untuk memberi efek jera.

Baca Juga: Nasib 2 Brimob yang Aniaya Wartawan dan Tim Kementerian Lingkungan Hidup

x|close