Ntvnews.id, Jakarta - Erick Thohir baru saja dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo di Istana Negara pada Rabu sore tadi, 17 September 2025.
Namun ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dibenahi Erick Thohir ditubuh Menpora. Berikut beberapa poin yang perlu dibenari oleh mantan Menteri BUMN itu.
1. Persiapan SEA Games 2025
Ajang SEA Games ke-33 di Thailand pada Desember mendatang menjadi prioritas. Waktu yang tersisa relatif singkat, sehingga diperlukan pengambilan keputusan yang tepat dalam pilihan cabang olahraga, seleksi atlet, dan efisiensi anggaran.
Menpora harus segera mengonsolidasikan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), guna mematangkan persiapan menghadapi multievent olahraga tersebut.
2. Kelanjutan program yang sudah berjalan
Banyak program dan proyek yang telah diluncurkan oleh menteri sebelumnya, termasuk pelatihan atlet, pembinaan prestasi, dan kerja sama antar lembaga, agar sehingga harus konsisten dilaksanakan. Menpora baru harus memastikan tidak ada kehilangan momentum karena transisi kepemimpinan.
3. Efisiensi dan prioritas cabang olahraga
Kondisi sumber daya yang terbatas dan target medali yang tinggi, menjadi penting untuk mengidentifikasi cabang olahraga dengan peluang prestasi terbaik dan fokus pemusatan latihan nasional (pelatnas) secara optimal.
Menpora juga harus segera mengorganisir atau mengonsolidasikan setiap pengurus cabang olahraga atau federasi, khususnya yang berstatus unggulan di antaranya Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing (PP FPTI), dan lainnya.
4. Keterlibatan pemuda di luar olahraga
Kelompok pemuda mengharapkan Menpora bukan hanya fokus pada prestasi olahraga, tetapi juga memberdayakan organisasi kepemudaan, guna membentuk karakter, peluang kerja, dan edukasi bagi pemuda untuk masa depan. Banyak organisasi termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), yang telah menekankan hal itu.
5. Pengaturan kebijakan dan regulasi yang mendukung
Menpora Erick Thohir harus meninjau dan merevisi kebijakan seperti peraturan terkait olahraga, regulasi pemuda, dan peraturan menteri (Permenpora). Erick juga perlu memastikan bahwa regulasi yang ada relevan, tidak tumpang tindih, dan memberikan iklim yang kondusif bagi pengembangan olahraga dan pemuda.
(Sumber: Antara)