Hal Manis yang Dijanjikan Tentara Korut yang Ikut Berperang Bantu Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Sep 2025, 08:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Rusia yang memungkinkan Korea Utara mengirim pasukannya untuk membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina.  Menurut laporan dari kantor berita resmi Korea Utara, KCN Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Rusia yang memungkinkan Korea Utara mengirim pasukannya untuk membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Menurut laporan dari kantor berita resmi Korea Utara, KCN (Antara)

Ntvnews.id, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berjanji akan memberikan "kehidupan yang indah" bagi keluarga para "martir" yang tewas dalam pertempuran di pihak Rusia dalam perang melawan Ukraina. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada mereka atas keberanian dan pengorbanan putra maupun suami mereka.

Dilansir dari KCNA, Senin, 1 September 2025, dalam jamuan bersama keluarga tentara yang gugur, Kim mengungkapkan "kesedihan karena gagal menyelamatkan nyawa yang berharga" dari para prajurit yang menurutnya telah mengorbankan hidup demi menjaga kehormatan negara.

Menurut Kim, aksi heroik mereka hanya mungkin terjadi karena dorongan kekuatan dan keberanian dari keluarga yang ia sebut sebagai "orang-orang paling ulet, patriotik, dan adil di dunia." 

"Mereka bahkan tidak menulis sepucuk surat pendek pun kepada saya, tetapi saya yakin mereka sudah mempercayakan keluarga mereka, termasuk anak-anak tercinta itu, kepada saya." tambahnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Murka dengan AS-Korsel, Ada Apa?

Kim pun menegaskan bahwa negara akan "memberikan Anda kehidupan yang indah di tanah air yang telah dipertahankan dengan pengorbanan nyawa para martir."

Media pemerintah menayangkan Kim yang membungkuk dalam-dalam di hadapan keluarga tentara yang terlihat larut dalam emosi pada acara penghormatan tersebut.

Pertemuan ini merupakan penghormatan terbaru bagi pasukan Korea Utara yang mengalami banyak korban di wilayah Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. Pada bulan April lalu, Kim bersama Presiden Rusia Vladimir Putin baru secara terbuka mengakui pengerahan pasukan tersebut setelah berbulan-bulan tidak memberikan pernyataan.

Televisi pemerintah pada Sabtu menayangkan film dokumenter berdurasi 25 menit yang memperlihatkan tentara yang disebut ikut serta dalam "Operasi Pembebasan Kursk" untuk mengusir militer Ukraina. Namun, Reuters belum dapat memverifikasi secara independen rekaman yang menampilkan keterlibatan langsung pasukan Korea Utara itu.

Baca Juga: Ngeri, Kim Jong Un Hadapi Teror Pembunuhan!

Film dokumenter tersebut juga mengungkapkan bahwa Kim memutuskan mengirim pasukan ke Rusia pada Agustus tahun lalu, dua bulan setelah ia dan Putin menandatangani perjanjian keamanan yang mencakup pakta pertahanan bersama.

Kim dijadwalkan bertemu kembali dengan Putin di Tiongkok minggu depan dalam parade militer memperingati penyerahan Jepang pada Perang Dunia II. Itu akan menjadi pertemuan ketiga mereka dalam dua tahun terakhir, yang menandai semakin eratnya aliansi militer kedua negara.

Meski demikian, baik Rusia maupun Korea Utara belum pernah memaparkan secara resmi jumlah pasukan yang dikerahkan maupun korban jiwa yang dialami. Badan intelijen Korea Selatan memperkirakan sekitar 600 orang tewas dari total pengerahan 15.000 tentara, sementara intelijen Barat menaksir angka korban jiwa bisa melebihi 6.000 orang.

x|close