Gunung Marapi Alami 2 Kali Erupsi dalam Sehari, PVMBG Ingatkan Warga Waspada

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 16:17
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat meletus pada Rabu, 27 Agustus 2025. Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat meletus pada Rabu, 27 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Padang - Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami dua kali erupsi pada Rabu, 27 Agustus 2025, masing-masing pukul 09:14 WIB dan 14:45 WIB, dengan status masih di Level II (Waspada). 

“Terjadi erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pukul 14:45 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati," ujar Petugas PGA Gunung Marapi, Ahmad Rifandi.

Ia menambahkan, erupsi kedua tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter serta berdurasi sekitar 35 detik.

Sebelumnya, pada erupsi pertama pukul 09:14 WIB, PGA mencatat kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak gunung.

“Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27,1 milimeter serta berdurasi sekitar 38 detik,” jelas Rifandi.

Baca Juga: Dipanggil Prabowo, Bapisus hingga Polri Rapat Bahas Situasi Negara

Saat ini Gunung Marapi berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya melarang masyarakat, wisatawan, dan pengunjung beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi, yakni Kawah Verbeek.

PVMBG juga mengingatkan adanya potensi lahar dingin yang berbahaya, khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai berhulu dari puncak gunung. Kondisi ini dinilai berisiko saat hujan deras atau musim penghujan.

“Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan,” tambah PVMBG.

Mereka juga menekankan risiko tumpukan material letusan yang bisa terbawa air hujan dan sewaktu-waktu menyebabkan banjir lahar dingin.

Kondisi ini, menurut PVMBG, tidak boleh diabaikan karena sangat rawan dan berbahaya, sebagaimana peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa akibat banjir lahar dingin.

Baca Juga: Gegara Sesar Lembang Aktif, Gunung Batu Tambah Tinggi Ratusan Meter

(Sumber: Antara)

x|close