Gunung Semeru Kembali Meletus Rabu Pagi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 12:48
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 700 meter di atas puncak pada Rabu (6/8/2025). Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 700 meter di atas puncak pada Rabu (6/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, 

Jakarta - Gunung Semeru, yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut, kembali mengalami erupsi pada Rabu pagi dengan kolom letusan yang mencapai sekitar 700 meter di atas puncaknya.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 10.08 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 mdpl," ujar Mukdas Sofian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam laporan tertulis yang diterima di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Ia menambahkan bahwa kolom abu yang muncul memiliki warna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, dan arah sebarannya mengarah ke utara dan timur laut. Aktivitas erupsi ini juga terekam oleh alat seismograf dengan amplitudo maksimum sebesar 22 mm dan berlangsung selama 167 detik.

Gunung api yang terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang ini sebelumnya juga tercatat mengalami letusan pada pukul 05.24 WIB, dengan kolom abu yang menjulang sekitar 600 meter di atas puncak atau setara dengan 4.276 mdpl.

Kolom abu dari erupsi tersebut juga terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, dan arah semburannya condong ke utara. Saat laporan tersebut disampaikan, aktivitas erupsi masih terus berlangsung.

Hingga saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih didominasi oleh jenis gempa letusan. Berdasarkan catatan kegempaan pada Selasa, 5 Agustus, telah terjadi sebanyak 37 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo yang berkisar antara 10 hingga 22 mm, serta durasi gempa antara 65 sampai 188 detik.

Mukdas menjelaskan bahwa status Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat.

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di wilayah tenggara gunung, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari pusat erupsi. “Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan,” ujar Mukdas, mengingatkan potensi bahaya yang dapat muncul sewaktu-waktu.

Sumber: ANTARA

x|close