Beijing-Tokyo Memanas di Laut China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 08:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera China Bendera China (Istimewa)

Ntvnews.id, Beijing - Ketegangan kembali memanas antara China dan Jepang terkait eksplorasi gas di Laut China Timur. Beijing dengan tegas menolak protes resmi Tokyo, menyebut tuduhan Jepang "tidak berdasar" dan menegaskan aktivitas pengeboran dilakukan sepenuhnya di wilayah yang berada dalam yurisdiksi China.

Dilansir dari AFP, Rabu, 27 Agustus 2025, Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan pihaknya telah mengonfirmasi pemasangan sejumlah rig pengeboran baru oleh Beijing di area sengketa, di mana klaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kedua negara saling tumpang tindih. Jepang pun melayangkan protes keras melalui Kedutaan Besar China di Tokyo.

Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri China menolak tudingan tersebut. "China tidak menerima protes Jepang yang tidak berdasar," tegas juru bicara Guo Jiakun, Selasa, 26 Agustus 2025.

Baca Juga: Dalam Bayang Invasi AS, Venezuela Minta Bantuan China

Sengketa ini berakar pada perjanjian tahun 2008, ketika kedua negara sepakat untuk bersama-sama mengembangkan cadangan gas di wilayah tersebut tanpa ada pengeboran sepihak. Namun, implementasi kesepakatan itu mandek sejak 2010.

Tokyo menuduh China telah menempatkan 21 rig pengeboran di sisi perbatasan maritim de facto yang diklaim Beijing, dan mengkhawatirkan cadangan gas di sisi Jepang ikut tersedot.

Baca Juga: Shin Tae-yong Akhirnya Bongkar Alasan Pilih Asnawi daripada Jay Idzes saat Lawan China

"Sangat disesalkan bahwa China melanjutkan pembangunan secara sepihak," ujar pihak Kementerian Luar Negeri Jepang, sembari mendesak agar perundingan 2008 segera dihidupkan kembali.

China sendiri menegaskan tetap berkomitmen pada konsensus prinsipil yang telah disepakati, namun menekankan bahwa aktivitas pengeboran yang dilakukan saat ini berada di wilayahnya sendiri.

"Eksplorasi minyak dan gas China di Laut China Timur berlangsung di perairan yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan China," tutur Guo.

x|close