Terkuak Posisi Pangkalan Militer Korut

Ntvnews.id, Pyongyang - Sebuah pangkalan militer rahasia Korea Utara (Korut) terungkap berada dekat perbatasan dengan China.

Dilansir dari AFP, Jumat, 22 Agustus 2025, temuan ini berasal dari penelitian terbaru yang mengungkapkan pembangunan fasilitas tersembunyi yang diduga digunakan untuk menyimpan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru buatan Pyongyang.

Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, dalam laporan yang dirilis Rabu, 20 Agustus 2025, menyebutkan, pangkalan yang dinamakan Sinpung-dong Missile Operating Base itu berada sekitar 27 kilometer dari perbatasan China, tepatnya di Provinsi Pyongan Utara.

Menurut analisis CSIS, fasilitas tersebut kemungkinan menampung enam hingga sembilan rudal ICBM dengan kemampuan nuklir beserta peluncurnya. Senjata ini dianggap menimbulkan ancaman serius, baik bagi Asia Timur maupun daratan Amerika Serikat.

Baca Juga: Korut Mencak-mencak Saat Korsel-AS Lakukan Latihan Gabungan

Sejak gagalnya pertemuan puncak dengan AS pada 2019, Korut terus mempercepat program nuklirnya. Pemimpin Korut Kim Jong Un bahkan menyerukan percepatan ekspansi kekuatan nuklir negaranya.

CSIS menegaskan bahwa laporan ini merupakan konfirmasi terbuka pertama mengenai keberadaan pangkalan Sinpung-dong. Fasilitas itu diyakini sebagai salah satu dari 15–20 pangkalan rudal balistik, pusat pemeliharaan, penyimpanan rudal, dan gudang hulu ledak yang tidak pernah diumumkan secara resmi oleh Korut.

Selain itu, pangkalan tersebut tidak pernah menjadi bagian dari pembahasan dalam negosiasi denuklirisasi sebelumnya antara Washington dan Pyongyang. CSIS menilai, rudal-rudal dari pangkalan ini bisa dipindahkan dan diluncurkan dari lokasi lain di Korut saat krisis atau perang, sehingga menyulitkan deteksi.

Baca Juga: Korut Siap Kirim Bantuan Militer ke Iran di Tengah Konflik Memanas dengan Israel

Pangkalan rahasia ini, bersama fasilitas sejenis lainnya, disebut sebagai elemen penting dalam strategi rudal balistik Korut yang terus berkembang, sekaligus memperkuat kemampuan nuklir strategisnya.

Sejak kegagalan pertemuan Kim Jong Un dengan Donald Trump di Hanoi pada 2019, Pyongyang berulang kali menegaskan tidak akan melepaskan senjata nuklirnya dan menyatakan diri sebagai negara nuklir permanen.