Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Rusia pada Senin 18 Agustus 205 menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal akibat ledakan yang terjadi di sebuah pabrik di wilayah Ryazan pekan lalu telah meningkat menjadi 20 jiwa. Selain itu, lebih dari 130 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Dalam pernyataan yang dibagikan melalui Telegram oleh kantor pusat operasional wilayah Ryazan banyak korban.
"Hingga pukul 7 pagi (0400GMT) pada 18 Agustus 2025, 20 orang tewas akibat keadaan darurat di distrik Shilovsky. Terdapat 134 korban luka, 31 di antaranya dirawat di rumah sakit di Ryazan dan Moskow."
Disebutkan pula bahwa sebanyak 103 korban luka lainnya mendapatkan perawatan jalan. Operasi pencarian dan penyelamatan pun masih terus dilanjutkan di lokasi kejadian.
Gubernur Ryazan, Pavel Malkov, dalam keterangannya pada hari Jumat mengatakan bahwa ledakan disertai kebakaran terjadi pada pagi hari di sebuah bengkel. Mengutip pernyataan Malkov, kantor berita pemerintah Rusia, RIA, melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi di toko mesiu milik pabrik Elastik.
Pada awalnya, Malkov melaporkan bahwa terdapat lima korban tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka, beberapa di antaranya akibat terkena pecahan kaca. Gubernur kemudian menetapkan hari Senin sebagai hari berkabung di wilayah tersebut.
Kementerian Situasi Darurat Rusia memastikan bahwa ledakan itu terjadi pada hari Jumat di desa Lesnoy, yang terletak sekitar 250 kilometer (155 mil) di sebelah tenggara Moskow.
RIA melaporkan bahwa penyelidikan pidana telah dibuka terkait insiden ini. Menurut cabang regional Komite Investigasi Rusia, kasus tersebut didasarkan pada dugaan pelanggaran terhadap "persyaratan keselamatan industri."
Sumber: ANTARA