Korut Siap Kirim Bantuan Militer ke Iran di Tengah Konflik Memanas dengan Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jun 2025, 10:55
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Rusia yang memungkinkan Korea Utara mengirim pasukannya untuk membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina.  Menurut laporan dari kantor berita resmi Korea Utara, KCN Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Rusia yang memungkinkan Korea Utara mengirim pasukannya untuk membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Menurut laporan dari kantor berita resmi Korea Utara, KCN (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Korea Utara dilaporkan menjanjikan dukungan militer kepada Iran dalam menghadapi serangan udara Israel. Langkah ini memperkuat poros solidaritas antara dua negara yang selama ini dikenal berseberangan dengan kepentingan Barat.

Dikutip dari Zambian Observer, Presiden Korea Utara Kim Jong Un menyatakan komitmennya untuk mendukung Iran, meski tanpa merinci bentuk dan jumlah bantuan militer yang akan dikirimkan. Janji itu disampaikan menyusul serangan besar-besaran Israel terhadap berbagai fasilitas strategis Iran, termasuk situs nuklir dan markas militer.

Hubungan antara Pyongyang dan Teheran telah lama terjalin, terutama dalam bidang teknologi rudal dan pertahanan. Meski sering kali berada di bawah tekanan sanksi internasional, kedua negara terus menjalin kerja sama militer di balik layar. Keterlibatan Korut Dalam konflik ini mengisyaratkan eskalasi baru yang bisa berdampak global.

Serangan udara yang diluncurkan Israel pada Jumat, 13 Juni 2025 menargetkan sekitar 100 lokasi di Iran, termasuk fasilitas nuklir, lokasi penyimpanan rudal balistik, dan kediaman sejumlah tokoh militer senior. Salah satu target utama adalah rumah seorang komandan di Teheran yang dikabarkan mengalami kerusakan parah akibat serangan rudal presisi tinggi.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan ini sebagai tindakan agresi serius dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi berat.

“Mereka menghadapi nasib yang pahit dan menyakitkan,” tegas Khamenei.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bahkan secara resmi melaporkan kejadian ini ke PBB, menyebutnya sebagai deklarasi perang.

“Menyerukan Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini,” tulis Araghchi dalam suratnya kepada PBB.

Militer Iran turut menegaskan bahwa "tidak ada batasan" dalam respons yang akan mereka berikan terhadap serangan Israel.

Komitmen Korea Utara untuk memberikan bantuan militer ke Iran dalam kondisi panas seperti ini menunjukkan pergeseran geopolitik yang signifikan. Analis menilai bahwa keterlibatan Pyongyang dapat memperluas konflik dan menyeret kekuatan besar lainnya ke dalam pusaran.

Dengan hubungan yang belum pernah benar-benar terputus antara Korea Utara dan Iran, para pengamat menyoroti bahwa dukungan ini bisa mencakup pasokan teknologi militer, pelatihan, atau bahkan kerja sama intelijen.

Di tengah retorika balas dendam dari Iran, keberpihakan Korea Utara dapat menjadi pendorong besar dalam memperkuat kemampuan ofensif Teheran. Jika dukungan tersebut benar-benar terealisasi, konflik yang kini berskala regional bisa menjalar ke krisis keamanan internasional.

x|close