Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menyoroti pentingnya pembangunan desa untuk menghindari krisis sosial-ekonomi akibat urbanisasi, dengan mencontohkan fenomena yang kini terjadi di Jepang.
Dalam Nusantara Energo Forum di NT Tower, Rabu, 20 Agustus 2025, Yandri mengatakan Jepang saat ini menghadapi persoalan serius karena hanya sekitar 7% penduduknya yang masih tinggal di desa. “Desa-desanya kosong, bahkan rumah yang dulu bernilai miliaran yen kini dilelang pemerintah dengan harga sangat murah tapi tetap tak laku,” ujarnya.
Menurut Yandri, kondisi itu menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Ia menyebut pemerintah Jepang kini berupaya merayu generasi mudanya untuk kembali ke desa dengan insentif miliaran rupiah, namun banyak yang tetap memilih tinggal di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka.
“Artinya sebuah negara yang tidak memperhatikan desa akan menghadapi perubahan serius. Jepang adalah contohnya, negara maju yang sekarang mengalami penurunan jumlah penduduk karena desanya ditinggalkan,” kata Yandri.
Ia menegaskan, Indonesia tidak boleh mengulangi kesalahan serupa. Saat ini sekitar 70% penduduk Indonesia masih tinggal di desa, namun tren urbanisasi dikhawatirkan meningkat bila kebutuhan dasar seperti listrik, energi terbarukan, dan infrastruktur desa tidak segera dipenuhi.
“Kalau desa tidak kita bangun, arus urbanisasi akan sulit dibendung. Padahal kunci menuju Indonesia Emas 2045 ada di desa,” tegas Yandri.