Ini Tuntutan Warga Pati Pendemo, Salah Satunya Lengserkan Bupati

Ntvnews.id, Jakarta - Hari ini masyarakat Pati, Jawa Tengah akan turun ke jalan. Ini buntut sikap Bupati Pati, Sudewo, yang menantang warga sebanyak-banyaknya untuk berdemonstrasi menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Kendati akhirnya Sudewo membatalkan kebijakan tersebut, warga nampaknya urung membatalkan aksi turun ke jalan.

Demo akan digelar di Alun-alun Pati. Dijadwalkan peserta unjuk rasa tiba pukul 9.00 WIB

Kemudian, disampaikan orasi oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu pukul 10.00 WIB. Kemudian mantan pegawai honorer RSUD Soewondo Pati yang di-PHK juga menyampaikan orasi pada apukul 13.00 WIB.

Adapun tuntutan pengunjuk rasa, bukan lagi membatalkan kenaikan PBB-P2. Tapi ada lima tuntutan massa, yakni:

1. Menuntut Sudewo turun dari jabatan bupati.

2. Menolak lima hari sekolah.

3. Menolak renovasi alun-alun Pati dengan anggaran Rp2 miliar.

4. Menolak pembongkaran total Masjid Alun-alun Pati yang bersejarah.

5. Menyoal proyek videotron yang memakan biaya hingga Rp1,39 miliar

Dalam aksi demo hari ini, Sudewo dijadwalkan menghadiri unjuk rasa.

Sudewo membantah berangkat umrah untuk menghindari massa unjuk rasa. Ia memastikan dirinya tetap berada di Kabupaten Pati sebab pada 17 Agustus 2025 mendatang, ada agenda menjadi inspektur upacara HUT ke-80 RI.

"Saya tanggal 17 Agustus itu jadi inspektur upacara. Tidak mungkin saya tinggal umrah. Isu itu tidak benar sama sekali," kata dia.

Adapun sejak subuh hari ini, ratusan warga Pati telah memadati kawasan alun-alun.

Jumlah massa yang hadir diperkirakan mencapai lebih dari 100 ribu orang. Mereka akan berdemonstrasi di depan Kantor Bupati Pati.