Pramono Mau Bikin Lapangan Padel di Taman Bendera Pusaka, Gratis untuk Warga!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2025, 16:53
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan rencana pembangunan fasilitas olahraga modern di Taman Bendera Pusaka, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Salah satu fasilitas yang menarik perhatian adalah lapangan padel, olahraga yang kini tengah naik daun di kalangan masyarakat urban.

Taman Bendera Pusaka sendiri merupakan proyek integrasi tiga taman ikonik di kawasan Blok M, yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser, yang akan disulap menjadi satu kawasan ruang terbuka hijau yang multifungsi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NTV News (@ntvnews.id)

Baca Juga: Pramono Ungkap Alasan Penamaan Taman Bendera Pusaka

"Nanti di Taman Langsat selain jogging track kita bangun juga sarana olahraga seperti tenis, padel, kemudian yang lainnya. Yang sepenuhnya gratis," ucap Pramono saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 7 Agustus 2025.

Tak hanya menghadirkan sarana olahraga, taman ini juga dirancang untuk mengatasi dua masalah klasik yang kerap dikeluhkan warga, yakni banjir dan bau tak sedap.

Proyek ini menggunakan pendekatan terpadu yang menyatukan pembangunan infrastruktur hijau dengan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh NTV News (@ntvnews.id)

"Taman yang kita bangun sekaligus menyelesaikan persoalan banjir dan juga bau yang ada di taman itu. Kan selama ini yang menjadi keluhan adalah banjir dan bau," ungkapnya.

Mengenai pemilihan nama Bendera Pusaka untuk taman tersebut bukan sekadar simbol. Menurut Gubernur Pramono, pemilihan nama ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya sejarah dan proses panjang dalam membangun bangsa.

"Ini untuk memberi ruang kepada publik bahwa paham negara ini dibangun bukan dalam waktu sekejap. Ada proses sejarah panjang supaya generasi yang lebih muda itu bisa mengetahui," terang Pramono Anung. 

x|close