ASEAN Peringatkan Indonesia Bubar pada 2030: Hoax!

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) menampilkan foto sejumlah pemimpin negara ASEAN dengan latar belakang forum 46th ASEAN Summit yang berlangsung di Kuala Lumpur pada 26 Mei 2025.

Dalam unggahan tersebut, disisipkan narasi yang menyebut bahwa ASEAN memperingatkan Indonesia berisiko bubar pada tahun 2030 apabila pemerintah terus menambah utang. Unggahan ini telah menarik perhatian luas, dengan lebih dari 3,5 juta penayangan, 49 ribu suka (likes), 9.400 kali dibagikan (retweet), dan sekitar 1.800 komentar.

Adapun narasi dalam unggahan tersebut menyebutkan:

“ASEAN Khawatirkan dan Peringati Negara Indonesia, Bisa Bubar Di Tahun 2030 Jika Terus Mengutang.”

Namun, benarkah ASEAN pernah mengeluarkan peringatan semacam itu terhadap Indonesia?

Unggahan yang menarasikan ASEAN peringatkan Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Faktanya, Lembaga pemantau ekonomi regional ASEAN+3 (AMRO), telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah menyatakan Indonesia akan kolaps pada 2030 akibat utang. (X) (Antara)

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Dukung ASEAN Cari Solusi Damai Myanmar

Penelusuran Fakta:

Setelah dilakukan verifikasi, tidak ditemukan bukti atau pernyataan resmi yang mendukung klaim tersebut. Lembaga pemantau ekonomi regional ASEAN+3, yaitu ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), telah secara terbuka mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah menyatakan Indonesia akan bubar atau mengalami kolaps pada 2030 karena utang negara.

AMRO menegaskan Laporan Konsultasi Tahunan 2025 mengenai Indonesia hanya menyajikan kajian berbasis data mengenai kondisi ekonomi makro dan proyeksi ke depan. Laporan tersebut memang mencantumkan proyeksi bahwa rasio utang pemerintah Indonesia dapat meningkat secara bertahap hingga sekitar 42 persen pada tahun 2029, jika kebijakan fiskal saat ini terus dilanjutkan. Namun, tidak ditemukan satu pun pernyataan yang menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami kehancuran atau krisis ekonomi.

Sebaliknya, AMRO justru memberikan apresiasi terhadap kebijakan fiskal Indonesia yang dinilai cermat dan disiplin. Selain itu, Indonesia dinilai telah mengambil langkah mitigasi yang efektif untuk mengelola risiko utang, terutama di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan.

Dalam pernyataan resminya, AMRO juga menyatakan bahwa keberlanjutan utang Indonesia tetap berada dalam kondisi yang kuat. Rasio utang pemerintah diperkirakan akan tetap jauh di bawah batas maksimum sebesar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebagaimana ditetapkan dalam aturan fiskal nasional, serta masih lebih rendah dibandingkan rata-rata negara ASEAN.

Baca Juga: Pasar Hewan Barito Diratakan Demi Bangun Taman ASEAN di Jaksel

Lebih lanjut, apabila ditinjau dari dokumen resmi Chairman’s Statement of the 46th ASEAN Summit yang dikeluarkan pada 26 Mei 2025 di Kuala Lumpur, tidak ditemukan satu pun bagian yang menyebut bahwa ASEAN memperingatkan Indonesia terkait risiko pembubaran akibat utang.

Sebaliknya, dalam pernyataan tersebut ASEAN menekankan pentingnya kerja sama kawasan, prinsip inklusivitas, ketahanan ekonomi, serta integrasi ekonomi yang mendalam antarnegara anggota.

Klaim yang menyatakan bahwa ASEAN memperingatkan Indonesia akan bubar pada 2030 karena utang merupakan informasi yang tidak benar alias hoaks. Tidak ada pernyataan resmi dari ASEAN maupun AMRO yang menyatakan hal tersebut. Justru, lembaga-lembaga ini menunjukkan kepercayaan terhadap ketahanan ekonomi Indonesia dan mengapresiasi kebijakan fiskal yang diterapkan.  (Sumber: Antara)