Ntvnews.id, Jakarta - Maraknya gesekan antarumat beragama di beberapa daerah belakangan ini menjadi perhatian serius kalangan tokoh agama. Salah satunya datang dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Manah Al-Gontory, KH Aditia Warman, yang menyerukan pentingnya menjaga kerukunan dan membangun generasi muda Muslim yang moderat serta berkarakter kuat.
Seruan tersebut disampaikan menyusul insiden bentrokan antara dua organisasi masyarakat keagamaan, Front Persatuan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) di Pemalang, Jawa Tengah, saat safari dakwah salah satu ulama dari Jakarta.
“Kita harus menjaga kerukunan umat beragama. Jangan mudah terprovokasi. Hindari konflik horizontal yang bisa mengganggu ketenangan masyarakat,” ujar KH Aditia Warman, Rabu, 6 Agustus 2025.
Aditia menegaskan bahwa perbedaan mazhab bukan alasan untuk bermusuhan, justru harus menjadi kekayaan spiritual yang memperkuat persatuan.
“Al-Qur’an dan hadits mengajarkan kita untuk menyebarkan kedamaian dan kebaikan kepada siapa pun. Nilai-nilai inilah yang harus ditanamkan kepada generasi muda,” kata dia.
Sebagai bentuk komitmen, Pondok Pesantren Al-Manah Al-Gontory menyatakan tekadnya untuk mencetak generasi Muslim yang tidak hanya paham agama, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dengan nilai-nilai keislaman yang moderat dan semangat kepramukaan universal.
“Kami ingin membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, berjiwa toleran, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambah KH Aditia.
Menurutnya, generasi muda merupakan ujung tombak masa depan bangsa, yang membawa energi dan semangat baru untuk menghadapi berbagai tantangan global.
Tak lupa, KH Aditia Warman juga memberikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian RI yang sigap dan cepat dalam mengatasi potensi konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Kita perlu dukung langkah Polri yang telah bertindak cepat untuk meredakan situasi. Ini penting agar masyarakat tetap merasa aman dan damai,” tandasnya.