Ribuan Karyawan Boeing Mogok Kerja, Ada Apa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2025, 07:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke pesawat Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan SV 5177 milik maskapai penerbangan Saudia di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (12/5/2024) Ilustrasi - Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke pesawat Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan SV 5177 milik maskapai penerbangan Saudia di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (12/5/2024) (ANTARA (Nova Wahyudi/am))

Ntvnews.id, Washington DC - Sekitar 3.200 anggota serikat pekerja Boeing di negara bagian Missouri dan Illinois, Amerika Serikat, memulai aksi mogok kerja pada Senin, 4 Agustus 2025, setelah perundingan kontrak dengan pihak perusahaan berujung buntu.

Dilansir dari Xinhua, Selasa, 5 Agustus 2025, Aksi ini diumumkan menyusul keputusan pemungutan suara yang dilakukan oleh anggota Distrik 837 dari International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM), yang menolak versi terbaru kontrak kerja berdurasi empat tahun yang ditawarkan oleh Boeing.

Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah mayoritas anggota IAM sebelumnya juga menolak proposal kontrak dari Boeing pada 27 Juli, sesaat sebelum masa kontrak yang berlaku habis pada tengah malam.

Aksi mogok ini mencakup pekerja dari fasilitas Boeing yang berada di St. Louis dan St. Charles, Missouri, serta di Mascoutah, Illinois.

Baca Juga: Soal Pembelian Pesawat Boeing dari AS, Bos Danantara: Sudah Terkirim 1, Kurang 49 Lagi

“Kami akan berada di garis depan aksi mogok, memastikan suara kolektif pekerja kami terdengar oleh Boeing,” ujar Presiden Internasional IAM Brian Bryant dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu, 3 Agustus 2025.

“Mereka layak mendapatkan kontrak yang menjamin kesejahteraan keluarga dan mengakui keterampilan luar biasa mereka,” tambah Sam Cicinelli, Wakil Presiden Umum IAM untuk Wilayah Midwest.

“Solidaritas adalah kekuatan utama kami. Hasil pemungutan suara ini membuktikan bahwa ketika pekerja bersatu, mereka mampu menghadapi keserakahan korporasi dan memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi mereka dan keluarga mereka,” tutur Wakil Presiden Umum Residen IAM, Jody Bennett.

Baca Juga: Soal Pembelian Pesawat Boeing, Prabowo: Saya Bertekad Besarkan Garuda, Kita Butuh Pesawat Baru

IAM sendiri merupakan salah satu serikat buruh industri terbesar dan paling beragam di kawasan Amerika Utara, mewakili sekitar 600.000 anggota aktif dan pensiunan dari berbagai sektor seperti kedirgantaraan, pertahanan, perawatan kesehatan, transportasi rel dan umum, otomotif, dan lainnya di Amerika Serikat serta Kanada.

Pihak Boeing menyatakan kekecewaannya atas hasil pemungutan suara tersebut. Dan Gillian, Wakil Presiden sekaligus Manajer Umum Boeing Air Dominance dan pimpinan senior fasilitas Boeing di St. Louis, menyampaikan dalam pernyataannya bahwa perusahaan "kecewa karena para pekerja menolak tawaran yang mencakup rata-rata kenaikan gaji sebesar 40 persen serta solusi atas isu utama mereka mengenai jadwal kerja alternatif."

Gillian menambahkan bahwa Boeing "telah bersiap menghadapi aksi mogok dan telah mengaktifkan rencana darurat guna memastikan bahwa tenaga kerja yang tidak ikut mogok tetap bisa melayani kebutuhan pelanggan kami."

x|close