Penerbangan Perdana Airbus A400M Pesanan Indonesia Digelar di Spanyol

Ntvnews.id, Jakarta - Pesawat angkut militer jumbo Airbus A400M milik Indonesia menjalani uji terbang perdana di fasilitas perakitan Airbus yang berlokasi di Seville, Spanyol. Dalam kesempatan itu, pesawat tampak melakukan manuver di udara dengan mulus.

Mengacu pada unggahan akun Instagram Airbus Defence, selama uji coba ini pesawat melakukan berbagai manuver guna menguji kemampuan kendalinya dan menilai kinerja sistem-sistem utama.

Pesawat tersebut teridentifikasi dengan nomor seri A4M148, dilengkapi dengan lambang negara serta tulisan ‘TNI ANGKATAN UDARA’.

"Kami sudah mengerjakan A400M kedua untuk TNI AU di Lini Perakitan Akhir kami di Seville, yang saat ini sedang menjalani serangkaian pengujian sebelum melanjutkan ke tahap pengecatan," tulis Airbus.

Pengiriman unit pertama Airbus A400M untuk Indonesia dijadwalkan akan berlangsung pada penghujung tahun 2025.

Kehadiran A400M diproyeksikan untuk memperkuat kemampuan mobilisasi TNI AU dalam menangani situasi darurat secara cepat, sebagaimana peran pesawat sejenis yang pernah digunakan saat bencana gempa dan tsunami tahun 2018.

Sebagai pesawat angkut berat pertama di Indonesia, A400M mampu membawa logistik besar seperti truk tangki bahan bakar, ekskavator, hingga perlengkapan medis dan pangan langsung ke area bencana, bahkan ketika landasan pacu mengalami kerusakan parah seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah.

Selain mampu membawa beban besar dalam jarak jauh, A400M juga dilengkapi kemampuan untuk mengirimkan logistik ke lokasi-lokasi taktis, serta menjalankan fungsi pengisian bahan bakar udara-ke-udara, menjadikannya solusi ganda untuk keperluan tanker maupun pesawat angkut.

Dengan fleksibilitas terbang di ketinggian rendah maupun tinggi dalam kecepatan tinggi, pesawat ini sangat sesuai untuk mendukung pengisian bahan bakar ke pesawat tempur ataupun pesawat besar lain menggunakan dua pod khusus yang terpasang di bawah sayap.

Salah satu keunggulan penting A400M adalah sistem pengisian bahan bakar udara yang tertanam di dalamnya, yang memungkinkan perubahan cepat menjadi pesawat tanker.

Keunggulan adaptif ini memungkinkan pesawat bertransformasi sesuai dengan kebutuhan misi, dan uniknya, pesawat ini juga bisa menerima pengisian bahan bakar di udara.