enaker Yassierli saat meninjau ruangan pelatihan di BBPVP Kota Serang, Banten, Senin (4/8/2025) (ANTARA)
Ntvnews.id,
Peluncuran program yang menitikberatkan pada pengembangan keterampilan teknologi ini digelar di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Serang, Banten, pada hari Senin.
Dalam keterangannya di Serang, Menaker Yassierli menjelaskan bahwa pelatihan PBL dirancang untuk menyelaraskan antara keterampilan yang diberikan dalam pelatihan dengan kebutuhan nyata yang ada di industri saat ini.
"Pelatihan ini menjawab tantangan perkembangan teknologi. Kita ingin ada matching (kesesuaian) antara pelatihan dengan kebutuhan industri, makanya kita buat dengan project based learning," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa program ini masih berada pada fase awal pelaksanaan dan akan terus dipantau serta dievaluasi secara berkala. Ke depan, Kementerian Ketenagakerjaan juga berencana menghubungkan para lulusan pelatihan ini dengan program magang di dunia usaha.
"Sekarang kita coba dulu, kita evaluasi. Pelan-pelan kita nanti akan sambungkan dalam program magang," jelas Yassierli.
Menaker menyampaikan optimisme bahwa pendekatan pelatihan berbasis proyek ini dapat menjadi salah satu strategi efektif dalam meningkatkan serapan tenaga kerja nasional. Ia menilai metode ini semakin diminati oleh kalangan muda, khususnya generasi milenial, sebagai sarana peningkatan keterampilan yang relevan.
"Kita cukup optimistis bahwa Project Based Learning akan menjadi salah satu solusi meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia," tambahnya.
Pelaksanaan program PBL ini dilakukan secara serentak di 21 Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) dan delapan Satuan Pelayanan yang bernaung di bawah UPTP. Pemerintah menargetkan total 20.000 peserta dapat mengikuti program ini sepanjang tahun 2025.
Sumber: ANTARA
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
