Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa proses penyusunan Buku Sejarah Indonesia melibatkan para akademisi dan sejarawan yang kompeten di bidangnya, sesuai dengan tema dan periode sejarah yang dibahas.
“Para penulis tersebut punya kepakaran di bidang masing-masing sesuai tema dan periodisasi sejarah yang diangkat,” ujar Fadli dalam sambutannya pada webinar diskusi draf penulisan buku sejarah Indonesia, yang dipantau dari Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025.
Ia menyampaikan bahwa para penulis telah memperluas cakrawala historiografi nasional melalui berbagai temuan, baik berupa fakta baru, reinterpretasi kritis, hingga pendekatan teoritik yang memperkaya pemahaman atas sejarah bangsa.
Fadli juga meyakini bahwa tim penulis berupaya menghadirkan narasi yang seimbang dan adil dengan memberikan ruang setara bagi seluruh tokoh yang berperan dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Baca Juga: Menbud Minta Fokus Kibarkan Merah Putih, Jangan Ada Gangguan dengan Bendera One Piece
“Dan tidak menempatkan tempat istimewa bagi tokoh tertentu dalam peristiwa tertentu pula,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fadli menyebutkan bahwa buku sejarah ini disusun dalam rangka menyambut peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, yang diharapkan menjadi sarana refleksi kolektif atas sejarah bangsa serta memperkuat solidaritas lintas generasi.
Selain itu, buku ini juga bertujuan untuk mengingatkan kembali arah perjuangan bangsa dan cita-cita para pendiri negara.
Fadli menekankan bahwa penulisan sejarah tidak bertujuan untuk menyembunyikan sisi gelap masa lalu atau memanipulasi fakta, melainkan untuk mengungkap berbagai dimensi sejarah sebagai sarana edukatif.
Ia pun mengutip pidato Presiden Pertama RI, Soekarno, pada tanggal 1 Juni 1945, untuk menegaskan pentingnya kesadaran sejarah dalam pembangunan ideologi bangsa.
Baca Juga: Kemenkes: Ada 13 Jenis Pemeriksaan dalam Program CKG di Sekolah
“Bung Karno menyatakan bahwa untuk menjadi bangsa yang besar, Indonesia harus membangun pondasi nilai yang digali dari pengalaman sejarahnya sendiri,” kata Fadli.
Hingga kini, proses penulisan Buku Sejarah Indonesia telah mencapai 5.536 halaman dari total 10 jilid utama, yang saat ini tengah memasuki tahap penyuntingan oleh tim editor.
Proyek penulisan buku ini menggandeng 112 penulis dari latar belakang keilmuan yang beragam, termasuk arkeologi, sejarah, epigrafi, filologi, geografi, serta ilmu sosial dan humaniora.
Para kontributor berasal dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, ditambah delapan lembaga non-perguruan tinggi, dengan tetap memperhatikan representasi wilayah dan gender dalam tim penulis.
(Sumber: Antara)